%0 Thesis %9 Skripsi %A Khaerul Muawan, NIM: 15540068 %B FAKULTAS USHULUDDIN %D 2020 %F digilib:44035 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Gibah, Mahasiswa, Religiusitas, Interaksi Sosial %P 84 %T KONTRADIKSI GIBAH ANTARA REALITAS SOSIAL DAN NORMATIFITAS (Studi Kasus Mahasiswa Sosiologi Agama) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44035/ %X Gibah atau gosip merupakan suatu obrolan mengenai keburukan orang lain yang sedang tidak hadir dalam obrolan tersebut. Dalam pandangan Islam, gibah merupakan salah satu larangan, dan apabila melanggarnya akan dihitung sebagai dosa. Namun di sis lain, gibah masih terus berjalan di tengah-tengah masyarakat, baik yang sengaja maupun tidak disengaja, khusunya di kalangan mahasiswa. Penelitian ini bertujuan mengungkap bagaimana proses terbentuknya gibah di kalangan mahasiswa, kontradiksi gibah, respons mahasiswa ketika menjadi objek gibah, dan dampak gibah terhadap religiusitas mahasiswa. Dalam penelitian ini pula penulis menggunakan analisis interaksionisme simbolik George Herbert Mead dan beberapa teori lain sebagai teori pendukung. Adapun metodologi yang digunakan adalah metodologi penelitian kualitatif. Penulis mengambil lima narasumber sebagai sampel penelitian dan melakukan wawancara langsung. Tak lupa pula mengambil tangkapan layar percakapan yang mengindikasikan adanya gibah untuk melihat respon para narasumber. Dari hasil penelitian, penulis menemukan berbagai macam persoalan yang menghasilkan terbentuknya gibah, khususnya di kalangan mahasiswa. Namun hal tersebut juga menghasillkan fungsi-fungsi tersendiri ketika mahasiswa melakukan gibah. Tidak hanya itu, gibah juga memberikan dampak terhadap religiusitas mahasiswa. Berdasarkan persoektif interkasionisme simbolik, seseorang yang melakukan gibah akan berada pada kesadaran I, di mana seseorang melakukan gibah tanpa melibatkan pertimbangan-pertimbangan norma. Namun hal tersebut dapat berubah menjadi me apabila seseorang melakukan gibah menyadari akan suatu perbuatannya dengan mempertimbangkan norma-norma, baik norma sosial maupun norma agama. Hal tersebut dapat berpengaruh terhadap proses gibah yang sedang terjadi, dari yang tadinya terbuka, frontal, dan agresif menjadi tertutup dan terbatas. Selain itu, kesadaran me juga berdampak pada religiusitas mahasiswa di mana norma agama menciptakan kesadaran religius. %Z Dr. Munawar Ahmad, S.S. M.Si.