TY - THES N1 - Dr. Dadi Nurhaedi, S.Ag. M.si., ID - digilib44039 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44039/ A1 - RAODATUL JANNAH, NIM 15550017 Y1 - 2020/11/20/ N2 - Hoax sering diidentikkan dengan berita atau informasi palsu yang berisi tentang provokasi atau ?ujaran kebencian? dengan tujuan menimbulkan kepanikan terhadap orang-orang. Hal ini didukung dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang memungkinkan setiap orang mengakses dan menyebarkan informasi dengan mudah dan cepat. Hoax sendiri bukanlah hal yang baru. Penyebaran hoax (baca: berita bohong) sudah terjadi bahkan sejak zaman Rasulullah saw. Peristiwa itu dikenal dengan ?adīts al-ifki yaitu peristiwa dituduhnya ?Āisyah ra berselingkuh dengan sahabat Shafwan bin Mu?aththal. Sehingga dalam konteks sekarang perlu adannya kajian mengenai hadis tentang hoax. Dari argumen tersebut dirumuskan dua rumusan masalah, yaitu: pertama, bagaimana pemahaman terhadap hadis al-ifki? Kedua, bagaimana relevansi hadis al-ifki terhadap isu-isu hoax dewasa ini? Penelitian ?adīts al-ifki dikaji dari perspektif hoax. Unsur-unsur dalam hoax selanjutnya akan diidentifikasi untuk kemudian diaplikasikan ke dalam ?adīts al-ifki. Penelitian ini fokus pada kajian ma?anil hadis dengan menggunakan metode pemahaman hadis oleh M. Syuhudi Ismail untuk mendapatkan interpretasi yang tepat terhadap teks hadis. Sumber primer penelitian ini merujuk pada kutub at-tis?ah dengan menggunakan aplikasi mausu?ah al-?adīts al-syarīf dan ditemukan ada tujuh hadis. Melalui kritik sanad hadis disimpulkan bahwa ?adīts al-ifki berstatus shahih. Sedangkan sumber sekundernya merujuk pada buku-buku, atau jurnal yang membahas tentang hoax. Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan pemahaman terhadap ?adīts al-ifki adalah semua kebohongan dalam hal yang buruk, misal berbohong tentang Allah atau menuduh seseorang. Berbeda dengan kata ???? ? yang mencakup semua kebohongan baik dalam hal yang buruk ataupun tidak. Hasil analisis sikap Rasulullah menghadapi ?adīts al-ifki dijadikan sebagai dasar dalam menentukan sikap menghadapi berita dewasa ini yang semakin kompleks. Untuk itu sikap yang semestinya dilakukan dalam menerima sebuah berita adalah: 1) kritis dalam memilah berita; 2) tidak tergesa-gesa dalam menyebarkan sebuah berita; 3) melakukan klarifikasi (tabayyun) untuk meneliti kebenaran sebuah berita; 4) berpikir positif. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - hoax KW - ?adīts al-ifki KW - solusi alternatif. M1 - skripsi TI - ?AD?TS AL-IFKI DAN HOAX (Studi Ma?anil Hadis) AV - restricted EP - 122 ER -