TY - THES N1 - Pembimbing : Novian Widhiadarma, S.Fil., M.Hum ID - digilib44078 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44078/ A1 - Ersa Elfira Khaiya, NIM.: 16510061 Y1 - 2020/11/02/ N2 - Multikulturalisme liberal yang pada awalnya dianggap sebagai sebuah ideologi ideal untuk menciptakan kedamaian, pada praktiknya tidak dianggap mengakomodasi berbagai ekspresi keberagaman budaya yang ada. Slavoj Zizek membedah fenomena tersebut dengan memberikan kritik ideologi kepada multikulturalisme liberal melalui konsep berfikir Marx, Hegel dan Lacan. Bagaimanakah kritik ideologi yang ia maksud dan bagaimana ia membuktikan bahwa multikulturalisme liberal adalah sebuah paradoks? Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dan mengelaborasikan pemikiran Zizek dalam sub-bab bukunya seperti pada buku Living in the End Times, Violence dengan sumber lain yaitu film yang ia bintangi serta beberapa seminar dimana terdapat pandangannya terhadap multikulturalisme. Zizek berpendapat, Ideologi adalah bagaimana cara kita merespon dunia dan bukan sebatas milik partai politik atau kelompok tertentu namun merupakan sebuah fenomena yang kita alami setiap harinya. Multikulturalisme liberal bagi Zizek juga merupakan sebuah paradoks sebab terdapat upaya pencabutan subjek dari kebudayaan asalnya dan upaya liberalisasi subjek (yang bersifat sangat Eurosentris) sehingga tidak ideal menjadi cara untuk menciptakan solidaritas global. Ia memberi solusi bahwa solidaritas global bisa dicapai dengan dasar penderitaan dan perjuangan yang sama (bukan melalui toleransi perbedaan). Cara tersebut walau problematis karena mensyaratkan perubahan radikal secara global, tetap patut diperhitungkan sebagai upaya perbaikan sistem yang ada. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Multikulturalisme KW - Ideologi KW - Liberal KW - Paradoks M1 - skripsi TI - TELAAH KRITIS SLAVOJ ZIZEK TERHADAP MULTIKULTURALISME AV - restricted EP - 103 ER -