TY - THES N1 - Pembimbing : Drs. Mohamad Yusup, M.SI ID - digilib44086 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44086/ A1 - Wandi Abdul Rojak, NIM.: 16530001 Y1 - 2020/11/09/ N2 - Tobat adalah salah satu upaya untuk membersihkan hati dan diri. Kata tobat dalam al-Qur?a>n terulang sebanyak 87 kali dengan 23 kali perubahan kata. Dalam hal ini, penulis memlih salah satu tokoh tafsir di Tatar Sunda, yaitu Moh. E. Hasim. Adapun salah satu karya populernya adalah Ayat Suci Lenyepaneun yang khas terdapat kearifan lokal (seperti menghadirkan babasan dan paribasa) dan ditulis dengan gaya bahasa ?lancaran/ sehari-hari? dan dengan pilihan kata atau diksi yang ?pilih tanding?. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-analisis. Selanjutnya, penulis mengambil langkah melalui pendekatan content analysis dan historis-sosiologis. Dalam hal ini, penulis menguraikan ayat-ayat tobat dan tafsirnya; meneliti aspek bahasa yang berupa babasan dan paribasa; menguraikan kisah-kisah yang sesuai dengan konteks kehidupan mufassir dan memetakan sebab turun ayat sesuai tarti>b al-nuzu>l. Selain itu, penulis mengutip definisi tobat menurut beberapa tokoh yaitu Ibn Qayyim al-Jauziyah, Syekh ?Abd al-Qa>dir alJaila>ni dan Imam al-Nawawi. Dengan demikian, penulis menemukan definisi tobat yang baru versi Moh. E. Hasim. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kitab tafsi>r Ayat Suci Lenyepaneun berawal dari kegelisahan dan keprihatinan mufassir dalam menyikapi persoalan-persoalan sosial masyarakat yang mengalami stagnasi. Ayat Suci Lenyepaneun menggunakan metode tah }lili dengan pendekatan tafsi >r bi al- ra?y. Moh. E. Hasim menyajikan tafsirnya secara terperinci, mulai dari penulisan teks ayat dan terjemah secara utuh atau perkalimat, teks ayat dan terjemah secara perkata (mufradat), serta penafsiran secara luas dengan menggunakan bahasa lancaran. Terakhir, corak penafsiran Ayat Suci Lenyepaneun adalah hidda?i atau adabi ijtima?i. Corak hidda?i adalah seorang penafsir mampu menghubungkan nash-nash al-Qur?a>n dengan kenyataan sosial dan sistem budaya yang sudah mengakar menjadi tradisi. Adapun penafsiran ayat-ayat tobat menurut Moh. E. Hasim cenderung menghadirkan ungkapan tradisional Sunda sehingga terkesan lebih nyunda. Tobat menurut Moh. E. Hasim adalah kudu kedal tina ati sanubari, merasa kaduhung sagede gunung, dan berusaha untuk babalik pikir. Selain itu, ?tobat teh hiji mekanisme pikeun ngalebur dosa; mekanisme hijrah tina kagorengan kana kahadean, tina kakafiran kana kaimanan; dina hate leutikna geus aya kasadaran.? Dengan demikian, tobat itu bermula dari adanya keikhlasan dari hati sanubari, timbul kesadaran dalam diri, membulatkan tekad agar tidak terjebak di lubang (kesalahan) yang sama dan banting setir dari kebiasaan salah menuju kebiasaan soleh. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Tobat KW - Ayat Suci Lenyepaneun KW - Moh. E. Hasim KW - Tafsir Ayat M1 - skripsi TI - PENAFSIRAN TOBAT MENURUT MOH. E. HASIM DALAM KITAB TAFSIR AYAT SUCI LENYEPANEUN AV - restricted EP - 168 ER -