TY - THES N1 - Dr. Moh. Soehadha, S. Sos, M. Hum ID - digilib44093 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44093/ A1 - Fitri Trianasari, S. Ag., NIM. 19205010022 Y1 - 2021/04/16/ N2 - Penelitian ini dilatarbelakangi oleh makna dan ekspresi penggunaan jilbab di kampus non-muslim, ini tidak hanya menunjukkan simbolisme Islam tetapi menunjukkan sifat moral institusi di kampus. Dengan demikian, reaksi mencerminkan kebijakan berjilbab atau batas pemilihan individu dari ekspresi agama berdasarkan hukum Islam dan masyarakat moral. Fokus permasalahan penelitian ini adalah 1) Mengapa mahasiswi muslim di Universitas Sanata Dharma mengenakan jilbab dan apa makna jilbab bagi mereka. 2) bagaimana mereka menata sikap dan ekspresi keagamaan melalui jilbab di dalam lingkungan kampus Kristen. Penelitian ini menggunakan teori Konstruksi Sosial Peter L. Berger. Berger menemukan konsep untuk menghubungkan antara subyektif dan objektif melalui konsep dialektika yaitu eksternalisasi, obyektivasi dan internalisasi. Melalui teori Berger, peneliti menggambarkan realitas kehidupan mahasiswi yang dimana dipengaruhi lingkungannya dan mempengaruhi pemaknaan jilbab. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif, Dengan mengenakan pendekatan fenomenologi. Adapun metode dan teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Kemudian, data dianalisis dengan pengolahan data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkannya motivasi dan makna pemakaian jilbab di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ialah jilbab sebagai identitas seorang muslimah, jilbab sebagai style atau gaya dan jilbab sebagai menutup aurat. Mahasiswi mengkonstruksi jilbabnya sebagai identitas karena ingin menunjukkan citra muslimah yang taat tanpa meninggalkan trend zaman. Apabila merujuk pada konsep Islam tentang jilbab dan busana, maka wajar mahasiswi ingin menampilkan keindahan-keindahan dalam berjilbab dan berbusana karena Islam memberikan batasan-batasan yang harus ditutupi, masalah model dan stylenya diserahkan sepenuhnya oleh individu asalkan masih memenuhi kriteria muslimah. Alasan yang mendorong mereka memakai jilbab di lingkungan kampus ialah untuk menutup aurat yang hukumnya wajib bagi muslimah. Mahasiswi muslim mengartikan jilbab tidak terlepas dari pengetahuan, pengalaman dan kebiasaan yang mereka peroleh dari keluarga, media massa dan lingkungan kampus. Makna jilbab yang dibentuk tidak selamanya akan dimaknai sama oleh setiap mahasiswi. Pengaruh pemakaian jilbab terhadap ekspresi keagamaan ialah adanya keyakinan tentang agama maka mahasiswi akan selalu termotivasi untuk menjalankan perilaku keagamaan dengan baik. Pengetahuan agama yang luas juga dapat mendorong seseorang untuk berperilaku yang baik sesuai dengan ilmu yang didapat. Implikasi dalam penelitian ini adalah terungkapnya masih terdapat suatu pembeda pemaknaan antara jilbab dan perilaku yang dapat membuat mahasiswi muslim berpikir dahulu dalam memakai jilbab jika belum sesuai dengan perilaku yang ia miliki dan hal tersebut dapat berdampak buruk bagi yang ingin berjilbab. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Makna KW - Ekspresi Keagamaan KW - Jilbab M1 - masters TI - EKSPRESI MUSLIMAH BERJILBAB DI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA AV - restricted EP - 107 ER -