relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44133/ title: TRADISI MENGHAFAL SILSILAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP SOLIDARITAS SOSIAL KELUARGA BANI QOMARUDDIN creator: Ahmad Farid Wajdi, NIM.: 16540014 subject: Sosiologi Agama description: Bani Qomaruddin, sebuah kelompok kekerabatan yang berorientasi pesantren memiliki suatu tradisi unik yang hanya dimiliki secara eksklusif oleh kelompok mereka yaitu Tradisi Hafalan Silsilah. Tradisi ini pada penerapannya menumbuhkan sebuah kebiasaan yang secara unik dimiliki oleh Bani Qomaruddin. Kebiasaan itu adalah seperti tema pembicaraan yang selalu bercirikan tentang silsilah keluarganya, sejarahnya, serta ilmu-ilmu dari leluhur mereka. Tidak hanya itu, tradisi ini bahkan mampu menggerakkan individu di Bani Qomaruddin untuk bersilaturrahim ke sanak saudara yang tersebar di tanah air. Dari fenomenafenomena yang timbul akbiat tradisi itu secara tersirat menggambarkan bagaimana skema solidaritas sosial yang terjadi di dalam kelompok mereka. Maka, penelitian ini diberi judul Tradisi Hafalan Silsilah dan Pengaruhnya Terhadap Solidaritas Sosial Keluarga Bani Qomaruddin. Rumusan Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah mengenai mekanisme Tradisi Menghafal Silsilah dalam penguatan sistem kekerabatannya, dan mengapa tradisi ini dianggap penting untuk hadir di dalam komunitas Bani Qomaruddin. Penelitian ini mengkaji asal-usul dari tradisi ini dapat hadir, serta bagaimana dampak yang dihasilkan baik secara personal maupun kelembagaan di dalam Bani Qomaruddin sendiri, sehingga penelitian ini menggunakan pendekatan sosioantropologi. Penelitian ini berjenis deksriptif kualitatif untuk menggambarkan fenomena sosial yang terjadi pada subjek penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dengan penelitian terlibat karena penulis juga merupakan subjek penelitian, serta wawancara dan dokumentasi, dengan kerangka teori fungsionalisme dan solidaritas sosial. Narasumber dalam penelitian ini adalah para anggota dari Bani Qomaruddin yang memiliki hubungan secara khusus dengan tradisi serta yang mempunyai kewenangan di dalam lembaga Pesantren Qomaruddin sendiri. Ini dilakukan untuk mengetahui fakta dan motif sesungguhnya mengapa Tradisi Menghafal Silsilah ini dapat eksis di dalam Bani Qomaruddin sehingga menjadi sebuah fenomena sosial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tradisi Hafalan Silsilah merupakan sebuah refleks realitas dari konsep kohesivitas sosial. Dengan memiliki aset tradisi yang kohesif, Bani Qomaruddin mampu menjadikan kelompok kekerabatan mereka menjadi sebuah trah yang begitu solid, dan hal ini tercermin di dalam perilaku mereka sehari-hari. Mereka rela berbondong-bondong mengikuti berbagai acara sehingga memungkinkan mereka untuk berkumpul dan bersilaturrahim. Tidak hanya itu, di suatu waktu apabila dirasa memungkinkan, mereka akan bersilaturrahim antar sanak saudara sekedar untuk bertemu tanpa tendensi apapun, sehingga solidaritas sosial yang terjadi dalam kelompok ini begitu kuat. Ini juga memperkuat sebuah teori yang dikemukakan oleh Zamakhsari Dhofier bahwa dalam tradisi pesantren, budaya tentang kekerabatan telah diatur sedemikian rupa sehingga menghasilkan sebuah fenomena bahwa pesantren dalam kaitan kehidupan sosialnya telah berusaha untuk menjadikan kelompoknya sebagai pihak yang berdaulat dalam konteks beragama. Dan ini tercermin dalam Tradisi Menghafal Silsilah di Bani Qomaruddin yang memiliki maksud dan tujuan untuk memperkuat kelompok mereka, serta mempertahankan pesantren dan segala bentuk peninggalan leluhur mereka dari ancaman manapun. date: 2020-11-17 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44133/1/16540014_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44133/2/16540014_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf identifier: Ahmad Farid Wajdi, NIM.: 16540014 (2020) TRADISI MENGHAFAL SILSILAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP SOLIDARITAS SOSIAL KELUARGA BANI QOMARUDDIN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.