@phdthesis{digilib44137, month = {October}, title = {HADIS-HADIS MUKHTALIF RIWAYAT ABU HURAIRAH DAN ?AISYAH DALAM KITAB SAHIH AL-BUKHARI DAN SAHIH MUSLIM}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 16550022 Zahra Zakiyya}, year = {2020}, note = {Pembimbing : Drs. Indal Abror, M.Ag}, keywords = {Hadis Mukhtalif, riwayat Ab{\=u} Hurairah dan ?{\=A}isyah, Kitab {\d S}a{\d h}{\=i}{\d h} al-Bukh{\=a}r{\=i} dan {\d S}a{\d h}{\=i}{\d h} Muslim}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44137/}, abstract = {Adanya perbedaan dan pertentangan redaksi hadis yang bersumber dari Nabi Muhammad saw menjadi persoalan rumit bagi masyarakat yang belum memahami ilmu hadis. Tidak sedikit dari umat beragama yang berselisih paham dan saling memusuhi sebab perbedaan hadis yang mereka jadikan hujjah. Bahkan ada juga segelintir orang yang masih menafikan hadis mukhtalif lantas tetap mempertahankan pendapat pada dalil yang ia pilih secara fanatik serta menyalahkan orang lain yang berhujjah dengan dalil yang berbeda. Hal ini tentunya sangat disayangkan mengingat seharusnya hadis nabi menjadi jawaban atas persoalan umat beragama namun malah menjadi materi yang selalu diperdebatkan dan dipermasalahkan. Menjadi hal yang menarik untuk meneliti hadis-hadis mukhtalif riwayat dua sahabat besar yang dekat dengan nabi, yakni sahabat Ab{\=u} Hurairah dan sahabat ?{\=A}isyah yang terdapat dalam dua kitab sahih terkemuka di dunia dan notabene dipandang sahih secara sanad oleh ijma? para ulama, yakni kitab {\d S}a{\d h}{\=i}{\d h} al-Bukh{\=a}r{\=i} dan kitab {\d S}a{\d h}{\=i}{\d h} Muslim. Penelitian ini dilakukan untuk mengubah stigma negatif dan memberikan solusi baru dari adanya hadis-hadis mukhtalif. Ada tiga rumusan masalah yang berusaha dijawab dalam penelitian ini yakni, pertama apa saja hadis-hadis mukhtalif riwayat Ab{\=u} Hurairah dan ?{\=A}isyah dalam kitab {\d S}a{\d h}{\=i}{\d h} al-Bukh{\=a}r{\=i} dan {\d S}a{\d h}{\=i}{\d h} Muslim. Kedua, bagaimana penyelesaian hadishadis mukhtalif tersebut dengan menggunakan teori ikhtil{\=a}f al-{\d h}ad{\=i}{\.s}. Ketiga, bagaimana implikasi dari hadis-hadis mukhtalif riwayat Ab{\=u} Hurairah dan ?{\=A}isyah terhadap perilaku beragama umat manusia. Dari penelitian yang dilakukan terhadap riwayat Ab{\=u} Hurairah dan ?{\=A}isyah dalam kitab {\d S}a{\d h}{\=i}{\d h} al-Bukh{\=a}r{\=i} dan {\d S}a{\d h}{\=i}{\d h} Muslim didapatkan enam tema hadis mukhtalif, yakni riwayat mengenai hukum bersyair, riwayat doa sebelum tidur, riwayat hukum potong tangan bagi pencuri, riwayat doa sujud, riwayat hal yang memutuskan salat, dan riwayat puasanya orang junub. Dari keseluruhan tema tersebut didapat hasil bahwa Ab{\=u} Hurairah dan ?{\=A}isyah memiliki model periwayatan hadis yang berbeda. Yakni Ab{\=u} Hurairah meriwayatkan hadis secara lafzi sedangkan ?{\=A}isyah cenderung meriwayatkan hadis secara maknawi. Adanya perbedaan model periwayatan tersebut yang kemudian diselesaikan dengan menggunakan metode ilmu mukhtalif al-{\d h}ad{\=i}{\.s} setidaknya memberikan implikasi sebagai berikut: Pertama, memunculkan penetapan dan pengamalan hukum yang berbeda. Kedua, memunculkan sikap toleransi beragama. Ketiga, menekankan akan pentingnya konfirmasi tatkala menerima suatu berita.} }