relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44180/
title: IDEOLOGI DAN DEOTORISASI TAFSIR DI MEDIA BARU (STUDI ATAS WACANA PENAFSIRAN DALAM MEDIA ORMAS ISLAM DI INDONESIA)
creator: Fatikhatul Faizah, S. Ag., NIM.: 18205010090
subject: Tafsir Al-Qur'an
subject: Islam dan Organisasi
description: Mediatisasi agama di era digital nyatanya telah menguji kemapanan otoritas dan  ideologi ormas Islam di Indonesia. Dalam menjawab tantangan teknologi,  Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah sebagai ormas Islam arus utama secara  bersamaan terjun di dunia nyata dan dunia maya untuk menyapa komunitasnya.  Secara senada upaya tersebut juga dilakukan Majelis Mujahidin Indonesia dan  Majelis Tafsir Al-Qur’an sebagai ormas yang identik dengan gaung “Kembali  kepada Al-Qur’an dan Sunah”. Tidak mau ketinggalan, muslim.or.id dan  tafsiralquran.id turut hadir sebagai otoritas baru yang kiprahnya mendominasi  ruang maya. Melalui situs-situs resminya, keenam komunitas religius tersebut  mendiseminasikan pengetahuan tafsir Al-Qur’annya melalui rubrik-rubrik dan  artikel tafsir. Di satu sisi telah terjadi deotorisasi tafsir Al-Qur’an di situs  keislaman, sementara pada sisi lainnya konsistensi ideologi ormas Islam tengah  diuji. Dari sini rumusan masalah yang hendak dijawab adalah bagaimana  dinamika konsep otoritas keagamaan hingga ke media baru?, apa makna  deotorisasi dalam konsep otoritas keagamaan? dan bagaimana konsistensi ormas  Islam dalam tafsir Al-Qur’an di media baru? Untuk menjawab pertanyaan  tersebut, penelitian ini menggunakan teori otoritas dan ideologi, di mana teori  otoritas digunakan untuk menganalisis dinamika yang terjadi dalam lintasan  periode media dalam Islam hingga ke media baru, kemudian teori ideologi  Johanna Pink untuk menganalisis konsistensi ideologi ormas Islam di situs  keislaman. Penelitian ini merupakan penelitian berbasis library research serta  menggunakan metode netnografi untuk menganalisis objek material penelitian  berupa situs keislaman. Akhirnya penelitian ini menyimpulkan bahwa terjadi  perubahan konsep otoritas ketika memasuki media baru, di mana secara  bersamaan otoritas keagamaan tradisional tetap langgeng di dunia nyata, di mana  sebelumnya hubungan ketersambungan sanad sangat diperhatikan. Ketika  memasuki media baru konsep sanad diabadikan begitu saja. Selanjutnya, untuk  menjawab rumusan masalah kedua, proses deotorisasi sama sekali tidak  meleburkan otoritas tradisional yang sudah mapan, seperti NU, Muhammadiyah,  MTA dan MMI, namun mereka turut beradaptasi dengan perkembangan media  baru dan turut bersanding dengan otoritas baru. Kemudian dapat disimpulkan  bahwa ideologi ormas Islam dalam tafsir offline dan tafsir online tidak begitu  mengalami perubahan. Bahkan Suara Muhammadiyah, Risalah Mujahidin dan  MTA Online melakukan copy paste dari versi cetaknya ke situs keislaman. Suara  Muhammadiyah membawa paradigma modernis, Risalah Mujahidin berafiliasi ke  ideologi Islamis serta MTA Online cenderung ke Salafi. Sementara NU Online di  era digital tetap mempertahankan konsep offlline-nya, hanya saja melakukan  modifikasi sehingga berubah menjadi modernis, di antaranya ketika melakukan  kontekstualisasi ayat untuk merespon isu-isu di tengah masyarkat.
date: 2021-01-26
type: Thesis
type: NonPeerReviewed
format: text
language: id
identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44180/1/18205010090_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf
format: text
language: id
identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44180/2/18205010090_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
identifier:   Fatikhatul Faizah, S. Ag., NIM.: 18205010090  (2021) IDEOLOGI DAN DEOTORISASI TAFSIR DI MEDIA BARU (STUDI ATAS WACANA PENAFSIRAN DALAM MEDIA ORMAS ISLAM DI INDONESIA).  Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.