relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44405/ title: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK IDDAH DI DESA JUNWANGI KECAMATAN KRIAN KABUPATEN SIDOARJO creator: Hanim Yusni Amiriyah, NIM.: 13350085 subject: Perceraian dalam Islam description: Di Desa Junwangi Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo, perempuan yang ditinggal mati oleh suaminya tidak melakukan Iddah yang telah disyariatkan oleh agama. Mereka hanya melakukan Iddah tetapi tidak menjalankan anjuran larangan-larangan pada masa Iddah, artinya mereka tetap melakukan Iddah dengan tidak menikah lagi selama empat bulan sepuluh hari, akan tetapi juga melakukan aktifitas di luar rumah setelah kepergian sang suami. Seorang isteri yang ditinggal mati oleh suami di desa ini tetap bertemu dengan tamu laki-laki yang bertakziah, pergi berkerja dan melakukan kegiatan diluar rumah. Hal ini tentunya bertolak belakang dengan ketentuan yang ada dalam Hukum Islam. Dasar utama yang digunakan dalam mengkaji penelitian ini adalah surat al-Baqarāh ayat 234 dan 228 dengan mengasah mengguanakan teori Maqashid syari’ah dan Fath aż-żari’ah. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Lokasi yang digunakan untuk penelitian ini adalah Desa Juwangi Kecaamatan Krian Kabupaten Sidoarjo, dengan menggunakan 10 responden. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode wawancara yang dilakukan langsung oleh peneliti. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan menyatakan bahwa praktik yang terjadi pada para perempuan Iddah mati di Desa Junwangi memperlihatkan bahwa, mereka tidak melakukan aturan Hukum Islam dalam menjalankan perintah ber-Iddah dan melakukan kententuan dari Ihdad. Sebenarnya mereka menginginkan untuk tetap melaksanakan perintah agama akan tetapi kewajiban untuk menafkahi keluarga dan menyelesaikan perkerjaan yang harus dikerjakan karena terikat kontrak, dan lain-lain. Data yang sudah diperoleh tersebut ketika dianalisis menggunakan Hukum Islam perbuatan perempuan yang meninggalkan aturan wajib Iddah dan Ketentuan Ihdad, maka mereka para perempuan tidak melanggar aturan Hukum Islam. Adapun yang perempuan kerjakan sebab dalam keadaan terpaksa, dan demi menjaga lima tingkatan yang ada dalam adharuriyah, dan mafsadah yang diambil dari teori fath aż-żari’ah. Kesimpulan dari hasil penelitian di atas peneliti memberikan saran untuk para perempuan yang sedang mejalankan masa Iddah dan Ihdad untuk lebih bijak dalam mengambil keputusan, untuk tetap melaksanankan perintah Iddah dan Ihdad ataupun keluar dari rumah untuk mencari rizki. Meskipun dalam Hukum Islam terdapat kelonggaran bagi perempuan untuk keluar dari rumah ketika hal itu sangat penting, hendaknya mereka bisa lebih berhati-hati dan menjaga akhlak mereka ketika di luar rumah. bagi perempuan yang belum paham mengenai hukum Iddah dan Ihdad hendaknya bertanya kepada ulama’ atau orang yang memahami mengenai Hukum Islam, agar tidak terjadi kekeliruan dalam menjalankan perintah dan larangan dalam beragama. date: 2020-12-18 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44405/1/13350085_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44405/2/13350085_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf identifier: Hanim Yusni Amiriyah, NIM.: 13350085 (2020) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK IDDAH DI DESA JUNWANGI KECAMATAN KRIAN KABUPATEN SIDOARJO. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.