TY - THES N1 - Pembimbing: 1. SAMSUL HADI, S.AG., M. AG 2. DRA. HJ. ERMI SUHASTI, M. SI ID - digilib4452 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4452/ A1 - M. NASYARUDIN LATIF - NIM. 06350037, Y1 - 2010/04/29/ N2 - Ketidakadilan gender adalah suatu sistem dan struktur di mana kaum laki-laki dan wanita menjadi korban dari sistem tersebut, Sedangkan ketidakadilan gender dalam peran ganda wanita adalah ibu rumah tangga sekaligus merangkap menjadi wanita karier yang dapat menimbulkan konflik keluarga dan terabaikannya pekerjaan rumah tangga serta terlantarnya anak-anak mereka, sehingga kalau peran lain yang satu dilaksanakan dengan baik, maka peran yang lain akan terabaikan, sehingga timbul konflik peranan. Maka karier yang sesuai dengan ajaran Islam adalah wanita yang bekerja dalam rumah tangga dan tidak mengabaikan tugas pokoknya. Akan tetapi di era globalisasi ini banyak wanita yang berperan ganda, sehingga suami yang berperan sebagai kepala rumah tangga terkadang menjadi kurang maksimal peranannya, karena kekhawatiran isteri mendominasi suami sehingga merusak keseimbangan dalam rumah tangga. Islam lebih menekankan pada kesepakatan dan saling pengertian dalam membangun rumah tangga. Wanita yang berkarier berarti ia tidak bisa berfungsi penuh sebagai ibu rumah tangga. Padahal fungsi ini mutlak harus ada pada setiap keluarga. Kalau isteri bekerja dapat diramalkan bahwa keluarga akan berantakan, sebab isteri tidak bisa memberikan pelayanan sepenuhnya kepada suaminya. Karena wanita karier tidak bisa sekaligus menjadi ibu rumah tangga, wanita karier tidak bisa menjalankan sebagai isteri yang bisa meluangkan perhatian sepenuhnya kepada suaminya, wanita karier tidak bisa berfungsi sebagai ibu dari anak-anaknya yaitu mengasuh, merawat, mendidik dan mengasih sayanginya sepanjang waktu, urusan rumah tangga biasanya ditangani pembantu yang sekaligus mengurusi anak-anaknya. Ternyata pembantu tidak bisa menggantikan peran ibu dalam mengasuh anak-anaknya. Dalam pembahasan ini menggunakan teori ketidakidentikan yang memandang kehidupan keluarga didasarkan pada gagasan bahwa situasi kehidupan sosial keluarga berbeda dengan situasi sosial di luar keluarga. Studi ini merupakan penelitian pustaka (library research), dengan pendekatan sosiologi hukum Islam. Data dalam penelitian ini diperoleh dari buku-buku, majalah, artikel, media online dan data lain yang dinilai berkaitan dengan penelitian ini, data dianalisa dengan instrumen deduktif. Dengan meningkatnya peran wanita bekerja di luar rumah berakibat pada bertambahnya masalah-masalah yang dihadapi wanita tersebut, wanita yang aktif bekerja dan berperan sebagai pendidik anak-anaknya sering kali menghadapi dilema. Kedua peran tersebut sama-sama membutuhkan waktu, tenaga dan perhatian. Masalah ini timbul terutama bila yang bekerja tersebut adalah ibu rumah tangga yang memiliki anak dan masih membutuhkan asuhan jasmani maupun rohani. Islam tidak melarang wanita berkarier, karena tidak ada nash yang tegas melarangnya. Wanita yang berkarier mempunyai kemampuan tinggi mengatur kerja sehingga tidak mengabaikan tugas pokok rumah tangga dan harus dapat membagi waktunya secermat mungkin dan harus diingat pula wanita karier harus memelihara norma-norma Islam dan sosial agar tidak mengecewakan keluarganya. PB - UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta KW - ketidakadilan gender KW - wanita karier KW - peran ganda wanita M1 - skripsi TI - TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KETIDAKADILAN GENDER DALAM PERAN GANDA WANITA AV - restricted ER -