@phdthesis{digilib44804, month = {April}, title = {PEMBACAAN SURAT AL-FATIHAH DALAM TRADISI MUJAHADAH MALAM JUM?AT: Studi Living Qur?an di PP Al-Imdad II Pajangan Bantul}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM 15531010 MUHAMMAD IRFAN FAZIRI}, year = {2021}, note = {Dr. Afdawaiza, S.Ag., M.Ag}, keywords = {Al-Fatihah, PP Al-Imdad, dan Karl Mannhem}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44804/}, abstract = {Penelitian yang berjudul Pembacaan Surat Al-Fatihah Dalam Tradisi Mujahadah Malam Jum?at: Studi Living Qur?an Di PP Al-Imdad II Pajangan Bantul ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, dan dengan pendekatan etnografi. Adapun teknik pengumpulan data yang penulis lakukan adalah melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber dalam peneltian ini meliputi pengasuh, santri-santri PP Al-Imdad II, pembimbing santri, pengurus, para alumni, dan data-data pesantren. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana sejarah dan praktik pembacaan Surat Al-Fatihah dalam kegiatan Mujahadah Malam Jum?at di PP Al-Imdad II Guwosari, Pajangan, Bantul?, dan apa makna dan resepsi pembacaan Surat Al-Fatih\{ah dalam kegiatan mujahadah di pondok pesantren tersebut?. Untuk mendaptkan jawaban dari rumusan masalah tersebut penulis mengunakan terori milik Karl Mannheim yakni Sociology of Knowledge (Sosiologi Pengetahuan). Prinsip dasar dari sosiologi pengetahuan Karl Mannheim adalah bahwa tindakan manusia dibentuk oleh dua dimensi yakni perilaku (behaviour) dan makna (meaning). Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis pada Pembacaan Surah Al-Fatihah dalam Tradisi Mujahadah Malam Jum?at di PP Al-Imdad II Guwosari Pajangan Bantul menunjukan bahwa terdapat tiga aspek makna yakni : 1) Makna Objektif, Al-Fatihah bisa digunakan untuk segala macam hajat. Karena Al-Fatihatu li ma quriat lah, 2) Makna Ekspresif, ada dua makna ekspresif yang terintegrasikan dari pembacaan Al-Fatihah dalam Mujahadah Malam Jum?at di Pondok Pesantren Al-Imdad II ini. Yang pertama adalah bahwa pembacaan Al- Fa{\ensuremath{>}}tih\{ah itu merupakan suatu bentuk ketaatan para santri kepada gurunya. Adapun makna ekspresif yang kedua ialah bahwa pembacaan Al-Fatihah tersebut merupakan suatu bentuk itba? kepada guru Kiai Habib di Krapyak, yakni K.H. Ali Maksum. 3) Makna Dokumenter, adalah telah tertanam doktrin dalam benak para peserta bahwa Al-Fatihah li ma quriat. Karena penjelasan tersebut berulang kali dituturkan oleh Kiai Habib sebelum pelaksanaan mujahadah.} }