TY - THES N1 - Dr. Mahbub Ghozali ID - digilib44834 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44834/ A1 - Haikal Fadhil Anam, NIM. 17105030003 Y1 - 2021/05/05/ N2 - Kehadiran konsep toleransi agama tidak lain untuk meminimalisir konflik dan mewujudkan dunia yang damai dan menciptakan kerukunan antar pemeluk umat beragama. Berbagai konsep toleransi agama telah digagas oleh para sarjana Islam maupun agama lain di dunia ini. Jika merujuk pada sarjana Islam, surat al-Kafirun seringkali dijadikan landasan dan dasar untuk berbicara tentang konsep toleransi agama. Pandangan umum terhadap makna dan konsep toleransi agama dalam surat al-Kafirun adalah bahwa toleransi hanyalah berhenti pada urusan sosiologis yang bersifat sosial dan tidak pada ranah teologis yang bersifat akidah. Namun demikian, Mun?im Sirry, salah satu sarjana Islam kontemporer dengan konsep toleransi agama yang ia gagas yang merupakan hasil rekonstruksi dan reinterpretasinya terhadap surah al-Kafirun memiliki perbedaan yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan memaparkan konsep toleransi agama Sirry dari hasil rekonstruksi dan reinterpretasinya terhadap surat al-Kafirun. Penelitian ini merupakan studi pustaka (library research) dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan metode deskriptif-eksplanatif. Analisis yang dibangun pada penelitian ini adalah analisis wacana kritis Teun A. Van Dijk. Penulis menggunakan analisis wacana kritis untuk mengungkap berbagai strategi kepentingan yang ada di balik penulisan tafsirnya dan pertarungan kelompok sosial serta kelompok pemahaman. Sirry sebagai individu tidak dapat dipandang sebagai subjek yang netral yang bisa menafsirkan secara bebas, ia tidak lepas dan selalu berkaitan juga dipengaruhi oleh kekuatan sosial masyarakatnya. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa konsep toleransi agama yang digagas oleh Sirry tidak hanya berhenti pada ranah sosiologis saja, lebih dari itu ia juga berbicara toleransi pada ranah teologis. Menurut Sirry, umat Islam di samping memiliki keharusan untuk menghormati, menghargai, mengakui adanya perbedaan keyakinan dengan pemeluk agama lain dan berdampingan hidup secara rukun dalam ranah sosilogis, mereka juga perlu untuk mengakui atau memberi pengakuan akan kemungkinan keselamatan agama lain di akhirat (ranah teologis). Adapun hasil dari analisis wacana kritis menurut pendekatan Teun A. Van Dijk sebagai berikut: pertama, tindakan. Sirry memiliki tujuan untuk menyanggah pesan surat al-Kafirun yang menurutnya tidak sinkron. Kedua, konteks. Sirry hidup dalam ruang akademik dan lingkungan dengan mayoritas Kristen dan plural. Ketiga, historis. Wacana tersebut berangkat dari responnya terhadap kritik tekstualitas sarjana Barat terhadap surat al-Kafirun dan juga respon terhadap masih banyaknya umat Islam yang menyebut kaum Kristiani kafir. Keempat, kekuasaan. Wacana tersebut tidak bisa lepas dari kekuasaan Barat sebagai pengontrol atas ilmu pengetahuan. Kelima, Ideologi. Ideologi yang mempengaruh wacana tersebut adalah rasionalisme, empirisisme atau neo-muktazilah. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Toleransi KW - Analisis Wacana Kritis KW - Mun?im Sirry KW - Teun A. Van Dijk M1 - skripsi TI - KONSEP TOLERANSI AGAMA DALAM REKONSTRUKSI DAN REINTERPRETASI SURAT AL-KAFIRUN MUN?IM SIRRY (Analisis Wacana Kritis Teun A. Van Dijk) AV - restricted EP - 119 ER -