@phdthesis{digilib44848, month = {July}, title = {BACAAN AYAT-AYAT AL-QUR?AN SEBAGAI MEDIA PENYEMBUHAN (Studi Living Qur?an Pada Praktek Ruqyah di Rumah Terapi Tauhid Nur Hidayah Bantul Yogyakarta)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM: 17105030083 Ahmad Faaza Hudzaifah}, year = {2021}, note = {Drs. Mohamad Yusup M.Si}, keywords = {al-qur'an dan tafsir}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/44848/}, abstract = {Di dalam pengobatan yang dipraktikkan di Rumah Terapi Tauhid Nur Hidayah Bantul Yogyakarta (RTT NH) terdapat pembacaan ayat-ayat Al-Qur`an tertentu dengan tujuan sebagai media untuk menyembuhkan. Praktik ini sudah berjalan sejak beberapa tahun yang lalu hingga sekarang. Dalam praktiknya kebanyakan dari pasien menemukan jalan keluar dari masalah penyakit jasmani hingga penyakit rohani. Dalam penelitian ini penulis membatasi pada dua masalah penting yang perlu diteliti. Pertama, Bagaimana praktik pembacaan ayat-ayat Al-Qur`an sebagaai media penyembuhan dalam praktek Ruqyah di Rumah Terapi Tauhid Nur Hidayah Bantul Yogyakarta? dan Kedua, Bagaimana pemaknaan bacaan ayat-ayat Al-Qur`an dalam praktik ruqyah di Rumah Terapi Tauhid Nur Hidayah Bantul Yogyakarta Berdasarkan teori Sosiologi Pengetahuan Karl Mainhemm? Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan studi lapangan (Field Research). Sehingga Penulis menggunakan tiga metode dalam proses pengumpulan data, yaitu observasi, interview dan dokumentasi. Data tersebut dianalisis menggunakan metode deskriptif-analitik, hal ini bertujuan mencapai pemahaman terhadap hasil penelitian secara mendalam. Hasil dari penelitian ini kegiatan ruqyah yang dilakukan di RTT NH terbagi menjadi tiga fase. Pra Terapi, Terapi Inti, dan Pasca Terapi. Pra-Terapi diawali dengan pasien berwudhu, berniat ruqyah, sesi konseling, scanning dan ikrar ruqyah. Praktik inti disini terbagi menjadi dua. Tahap awal dan tahap akhir. Tahap awal ialah dibacakan surah ruqyah standar seperti al-Fatihah, tri kul (an-Nas, al-Falaq, al-Ikhlas), dan ayat kursi. Jika timbul reaksi maka masuk sesi kedua dengan ayat yang lebih banyak lagi. Pasca Terapi adalah proses setelah terapi, pembekalan kepada pasien untuk melakukan ruqyah mandiri di rumah dan pemberian beberapa obat herbal. Pemberian herbal tersebut berbeda-beda, tergantung kepada masing-masing kasus pasien seperti pemberian minyak bidara dan habbatussauda untuk pasien yang terkena gangguan jin. Makna yang didapatkan dari praktek ruqyah di RTT NH yang berdasarkan pada teori sosiologi pengetahuan Karl Mannheim ialah Pertama, makna obyektif, secara umum pengobatan tersebut merupakan praktik pembacaan ayat al-Qur`an yang difungsikan sebagai inti pengobatan. Kedua, makna ekspresif bagi para terapis merupakan sarana untuk berdakwah karena bernilai ibadah dan keberhasilan pengobatan merupakan bonus. Sedangkan, bagi pasien kebanyakan bertujuan mencari kesembuhan karena yakin melalui ruqyah akan mendapat jalan kesembuhan. Ketiga, makna dokumenter, makna dokumenter yaitu sadar atau tidak sadar, secara tidak langsung Rumah Terapi Tauhid Nur Hidayah turut berkontribusi dalam hasanah budaya pengobatan Al-Qur`an yang sudah berjalan sejak masa Nabi Muhammad SAW. Kontribusi di sini berupa upaya kesadaran bahwa Al-Qur`an tidak serta merta hanya sebuah bacaan yang disakralkan, tetapi turut membuktikan bahwa kemukjizatannya masih bisa dirasakan dan berlaku hingga akhir zaman.} }