eprintid: 45042
rev_number: 8
eprint_status: archive
userid: 12259
dir: disk0/00/04/50/42
datestamp: 2021-10-06 07:03:56
lastmod: 2021-10-06 07:03:56
status_changed: 2021-10-06 07:03:56
type: thesis
metadata_visibility: show
creators_name: Nur Hadi Prabawa, NIM. 17107020047
title: PENGEMBANGAN DESA INKLUSI OLEH SIGAB MELALUI
PEMBERDAYAAN DIFABEL
(Studi Komparasi di Desa Sendangtirto Berbah dan Sendangadi Mlati Sleman)
ispublished: pub
subjects: sosio
divisions: jur_sos
full_text_status: restricted
keywords: Pemberdayaan, Komparasi, Desa Inklusi, Difabel
note: Dr. Astri Hanjarwati,S.Sos,. M.A.
abstract: Difabel merupakan kelompok yang paling banyak menerima diskriminasi
dan pengucilan dari masyarakat terutama di tingkat desa. Oleh karenanya,
berbagai kebijakan dan program pemberdayaan dilakukan untuk merubah iklim
desa menjadi lebih inklusi terutama bagi difabel. Salah satu upaya tersebut terlihat
dengan terbentuknya rintisan desa inklusi oleh Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM) SIGAB. Penelitian ini bertujuan untuk mengkomparasikan pemberdayaan
difabel di dalam proses pengembangan desa inklusi di Desa Sendangtirto Berbah
dan Sendangadi Mlati Sleman. Dengan menggunakan perspektif model sosial
(social model) difabel dapat dijelaskan lebih luas lagi daripada hanya membahas
tentang persoalan fisik atau psikis (medical model).
Penelitian ini menggunakan teori pemberdayaan Jim Ife. Teori ini dirasa
lebih relevan karena mencakup perencanaan dan kebijakan, aksi sosial dan politik
serta penyadaran dan pendidikan. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan
(field research) yang bersifat penelitian kualitiatif dengan menggunakan
pendekatan deskriptif-komparatif. Metode pengumpulan data yang digunakan
pertama yaitu observasi, peneliti langsung datang ke Desa Sendangtirto dan
Sendangadi untuk melakukan pengamatan, kemudian dilanjutkan dengan
mewawancarai pemerintah desa, masyarakat, kader penggerak difabel dan difabel
dengan teknik wawancara semi-terstruktur. Terakhir melakukan dokumentasi
berupa rekaman wawancara dan memfoto bangunan yang sudah aksesibel bagi
difabel. Untuk analisis data penelitian melalui tahap reduksi data dimana data
yang ada dikelompokan sesuai kesamaan jenis. Data yang sudah dikelompokan
kemudian disajikan pada bab 3. Tahap terakhir yaitu melakukan penarikan
kesimpulan dari data yang sudah diatur dan di analisis dengan teori
pemberdayaan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa proses pembentukan desa inklusi
diawali dari temu inklusi pada tahun 2014 yang diselenggarakan oleh SIGAB.
Ditemukan juga perbedaan orientasi pemberdayaan difabel antara kedua desa.
Desa Sendangtirto Berbah lebih tertuju pada pelatihan kewirausahaan dan
pemberian dana bantuan. Sedangkan Desa Sendangadi Mlati fokus pada pelatihan
dan pengembangan usaha mikro, serta adanya upaya meningkatkan kemampuan
berorganisasi bagi difabel. Pembangunan aksesibilitas di tempat publik lebih
dominan di Desa Sendangtirto. Akan tetapi, Desa Sendangadi masih lebih unggul
dari aspek pelayanan berbasis inklusi untuk difabel. Dari segi proses
pengembangan desa inklusi, hambatan di Desa Sendangtirto Berbah lebih banyak
terjadi.
date: 2021-02-24
date_type: published
pages: 158
institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
department: FAKULTAS ILMU SOSIAL HUMANIORA
thesis_type: skripsi
thesis_name: other
citation:   Nur Hadi Prabawa, NIM. 17107020047  (2021) PENGEMBANGAN DESA INKLUSI OLEH SIGAB MELALUI PEMBERDAYAAN DIFABEL (Studi Komparasi di Desa Sendangtirto Berbah dan Sendangadi Mlati Sleman).  Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.   
document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45042/1/17107020047_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf
document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45042/2/17107020047_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf