eprintid: 45072 rev_number: 12 eprint_status: archive userid: 12460 dir: disk0/00/04/50/72 datestamp: 2021-10-06 08:28:31 lastmod: 2021-10-06 08:28:31 status_changed: 2021-10-06 08:28:31 type: thesis metadata_visibility: show contact_email: muh.khabib@uin-suka.ac.id creators_name: Samuel Charlies Mowoka, NIM.: 18200010154 title: ETIKET KULTURAL RELIGIUS: TRADISI CIUM TANGAN DI KALANGAN UMAT MUSLIM DAN PROTESTAN DI KOTA BLITAR ispublished: pub subjects: 230 subjects: isl_tradi subjects: masy_islam divisions: islam_nus full_text_status: restricted keywords: Cium Tangan, Blitar, Etiket, Akulturasi Budaya dan Agama note: Pembimbing : Dr. Moh. Nur Ichwan, Ph.D abstract: Sebagai bagian dari dunia ini Indonesia juga tergerus dengan perkembangan jaman di berbagai sisi kehidupan manusia. Globalisasi membuat masyarakat Indonesia juga mengalami kemajuan pesat di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun sangat disayangkan secara moral kehidupan bangsa yang terkenal dengan adat “ketimuran” yang menjunjung tinggi sopan santun ikut memudar. Sehingga dapat dikatakan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin canggih tetapi peradaban semakin merosot. Sebenarnya Indonesia memiliki warisan budaya yang sangat kaya, dari mulai petuah sampai dengan tindakan yang sangat berguna untuk memelihara dan menjaga kehidupan moral manusia Indonesia. Cium tangan adalah salah satu contoh yang masih dipelihara dalam kehidupan sebagian kecil masyarakat Indonesia yang mulai tergerus lewat hadirnya budaya modern. Pada umumnya Cium tangan dilakukan oleh umat muslim yang terlihat sepele dan seperti rutinitas biasa yang dilakukan oleh anak kepada orangtua, dan Istri kepada suami, murid kepada guru dan lain sebagainya. Tetapi di kota Blitar cium tangan tidak hanya dilakukan oleh kaum muslim saja, hampir semua masyarakat dari berbagai agama melakukan hal itu. Lalu menjadi pertanyaan apakah cium tangan itu berasal dari Arab atau Jawa? Dan apakah makna dibalik cium tangan itu sebenarnya? Apakah ada nilai-nilai religiusitas di dalamnya atau hanya sekedar nilai kultural atau bahkan dilakukan tanpa nilai. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah dengan metode penelitian kualitatif berdasakan pendekatan antropologi hermeneutik dari Geertz dan teori-teori sosial lainnya untuk melihat kehidupan keagamaan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan di Kota Blitar dalam pelaksanaan cium tangan. Penyusun melakuakn pengumpulan data dengan teknik observasi partisipatif, wawancara, analisis data dan deskriptif kualitatif. Lewat penelitian yang penyusun lakukan di dapatkan hasil bahwa Cium tangan adalah sebuah etiket yang berasal dari akulturasi budaya Jawa dan Agama Islam. Etiket mungkin sering dikesampingkan dalam kehidupan manusia apalagi di dunia modern dengan kemajuan teknologi Informasi dimana semua bergerak dengan cepat dan menghasilkan keterasingan satu dengan yang lainnya. Agama tidak hanya soal hubungan manusia dengan Tuhan tetapi hubungan manusia dengan sesama juga (Habluminallah, Habluminannas). Terkait dengan itu keberadaan keberadaan cium tangan sebagai salah satu etiket kultural religius sangatlah penting, untuk membangun ikatan emosi dan penghargaan terhadap sesama manusia dan tentunya orang yang lebih tua. Karena itu karya tulis ini semoga dapat menjadi berkah bagi masyarakat Blitar dalam mempertahankan tradisi cium tangan. Selain itu persepektif masyarakat Indonesia dan Agama di Indonesia hendaknya tidak memandang budaya dan tradisi sebagai sesuatu yang negatif saja sifatnya melainkan sebagai kekayaan yang berharga bagi kemaslahatan manusia Indonesia. date: 2020-12-21 date_type: published pages: 205 institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: PASCASARJANA thesis_type: masters thesis_name: other citation: Samuel Charlies Mowoka, NIM.: 18200010154 (2020) ETIKET KULTURAL RELIGIUS: TRADISI CIUM TANGAN DI KALANGAN UMAT MUSLIM DAN PROTESTAN DI KOTA BLITAR. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45072/1/18200010154_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45072/2/18200010154_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf