relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45088/ title: PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENETAPAN STATUS MAFQUD DI PENGADILAN AGAMA KEDIRI PERSPEKTIF MAQASHID ASYSYARI'AH (STUDI KASUS DALAM PUTUSAN NOMOR: 0098/PDT.P/2014/PA.KDR) creator: Riza Ferdiansyah, NIM.: 15350060 subject: Hukum Islam description: terhadap orang yang masih hidup yang mempunyai hubungan kekerabatan baik karena hubungan nasab maupun perkawinan. Sedangkan mafqud adalah orang yang hilang yang tidak diketahui keberadaan dan kabar beritanya. Pada Pengadilan Agama Kota Kediri pernah terdapat masalah yang menyangkut mengenai kewarisan yang melibatkan orang yang hilang. Sehingga ditetapkan oleh Pengadilan Agama Kota Kediri bahwasanya orang yang hilang telah dinyatakan meninggal dunia mengacu pada bukti dan saksi yang telah dijabarkan selama persidangan. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian pustaka yang mana hanya mengambil salinan putusan pengadilan yang telah inkrah kemudian dianalisis. Kemudian jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus yang mana hanya mengambil sempel kasus kemudian dijabarkan serta dianalisis menggunakan sebuah teori. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan normatif yang mana memuat teori Maqasidasy-Syari’ah, Ushul Fiqh, Al-Qur'an dan Hadist. Cara berfikir yang digunakan adalah cara berfikir induktif, yaitu berawal dari mengemukakan pengertian Kewarisan, Mafqud, Maqasidasy-Syari’ah kemudian menjabarkan kronologi kasus serta dasar dan pertimbangan hakim dalam menetapkan perkara mafqud tersebut kemudian menganalisisnya dengan menggunakan teori Maqasidasy-Syari’ah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penetapan Pengadilan Agama Kota Kediri menurut Maqasidasy-Syari’ah bersesuaian dengan mengedepankan sisi kemaslahatan. Hal itu juga diperkuat dengan beberapa teori Ushul Fiqh yang menguatkannya. Secara umum konsep pensyariatan itu adalah mengambil kemaslahatan serta menolak kemafsadatan. Selain itu juga tidak bertentangan dengan nash yang mengaturnya. Maka hal itu dapat dibenarkan menurut Maqasidasy-Syari’ah yang mana dalam kasus tersebut tidak bertentangan dengan nash serta terdapat kemaslahatan didalamnya. Tingkatan Maqasidasy-Syari’ah dalam kasus ini adalah Maqasidasy Dharuriyat yang mana tidak terpenuhinya tingkatan ini maka akan merusak lima aspek yang terkandung dalam Maqasidasy-Syari’ahdalam hal ini adalah Hifdzul Mal. Ketika mempertahankan status hidup orang yang hilang dalam kasus tersebut maka dikhawatirkan akan menimbulkan kesulitan terhadap ahli waris yang lain yang sudah jelas status hidupnya serta berpengaruh terhadap bagian harta waris yang akan dibagikan. date: 2021-02-02 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45088/1/15350060_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA1.pdf format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45088/2/15350060_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf identifier: Riza Ferdiansyah, NIM.: 15350060 (2021) PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PENETAPAN STATUS MAFQUD DI PENGADILAN AGAMA KEDIRI PERSPEKTIF MAQASHID ASYSYARI'AH (STUDI KASUS DALAM PUTUSAN NOMOR: 0098/PDT.P/2014/PA.KDR). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.