%A MARKHAMAH - NIM. 95121660 %O Pembimbing: Drs. Dudung Abdurrahman, M.Hum %T MAHDIIME DALAM GERAKAN AHMADIYAH (1889-1914) %X ABSTRAK Paham Mahdi atau Mahdiisme adalah ajaran yang meyakini akan datangnya seorang tokoh Juru Selamat atau Messiah pada umat yang tertindas, akibat merajalelanya kezaliman penguasanya.Paham Mahdi Ahmadiyah lahir di ujung abad ke-19. Ghulam Ahmad memproklamasikan dirinya sebagai al-Mahdi dan sebagai inkarnasi Isa dan Muhammad bagi umat Islam, disamping inkarnasi Krisna bagi umat Hindu dan Mesia Dorbham bagi umat Zoroaster. Menurut Ahmadiyah, kepercayaan terhadap dirinya sebagai al Mahdi ini termasuk salah satu rukun iman. Kepercayaan ini mendatangkan reaksi dari bebrapa golongan antara yang pro dan kontra. Skripsi ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan metode histories dan disajikan dengan menggunakan metode deskriptif. Skripsi ini membahas tentang gerakan Mahdiisme yang bermotif tajdid yang beranggapan bahwa kehadiran al Masih yang Islami, yaitu Mirza Ghulam Ahmad, terjadi pada saat yang tepat yakni kondisi umat Islam saat itu terpecah belah, bersikap taklid buta pada pendapat ulama, suka menjelek-jelekkan golongan lain dan para ulamanya mementingkan keduniaan. Faham Mahdi merupakan salah satu factor yang dapat digunakan untuk memotivasi dan membakar semangat perjuangan guna menegakkan Islam dan kemereekaan umat tertindas. Faham Mahdi ada dalam semua agama samawi, baik Yahudi, Nasrani maupun Islam, hanya saja eksistensinya yang berbeda-beda. Corak kemahdian Ahmadiyah memandang al Mahdi sebagai Hakim Pengislah atau sebagai Juru Damai bertugas mempersatukan kembali perpecahan umat Islam serta memprsatukan semua agama agar melebur ke dalam agama Islam.Gerakan Mahdiisme yang bermotif tajdid atau pembaharuan beranggapan bahwa kehadiran al Masih (Mirza Ghulam Ahmad) adalah pada saat tepat. div %K Mahdiisme, Ahmadiyah, Mirza Ghulam Ahmad %D 2010 %I UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta %L digilib4510