@phdthesis{digilib45156, month = {April}, title = {UJI EFEKTIVITAS JAMUR ENTOMOPATOGEN Beauveria bassiana TERHADAP HAMA PENGGEREK BATANG PADI KUNING (Scirpophaga incertulas Walker, 1863.) PADA PADI (Oryza sativa L) varietas CIHERANG}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 16640079 Muhammad Tajudin Nur}, year = {2021}, note = {Dr. Arifah Khusnuryani, S,Si., M.Si}, keywords = {Beauveria bassiana, Padi Ciherang, Penggerek batang kuning (Scirpophaga incertulas).}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45156/}, abstract = {Padi merupakan salah satu tanaman pangan yang dimanfaatkan sebagai makanan pokok oleh sebagian besar penduduk dunia. Salah satu kendala dalam memproduksi tanaman padi adalah hama dan penyakit. Hama yang sering menjadi kendala bagi petani padi salah satunya yaitu jenis penggerek batang padi kuning. Tujuan dari penelitian ini yaitu mendapatkan konsentrasi Beauveria bassiana paling cepat menginfeksi dan paling banyak membunuh larva penggerek batang padi kuning, mengetahui perubahan perubahan perilaku penggerek batang padi kuning yang terinfeksi Beauveria bassiana. Pengendalian hama pada penggerek batang padi dapat dilakukan dengan menggunakan metode pengendalian hama terpadu, salah satunya yaitu menggunakan jamur entomopatogen Beauveria bassiana yang berpotensi sebagai agen hayati. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan yaitu P1 = 4 g B. bassiana + 1 L aquades, P2 = 6 g B. bassiana + 1 L aquades, P3 = 8 g B. Bassiana + 1 L aquades, K = 0 g B, bassiana + 1L aquades. Setiap perlakuan diulang 6 kali dan tiap ulangan berisi 10 individu Scirpophaga incertulas. Parameter yang diamati adalah jumlah spora,viabilitas perkecambahan spora, mortalitas larva S.incertulas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tingkat infeksi harian mengalami kenaikan tiap harinya dengan infeksi tertinggi terdapat pada hari ke-7 dan pada perlakuan P3 = 8 g B. Bassiana + 1L aquades dan konsentari P2 dan P1 mengikut di bawahnya. Mortalitas tertinggi terjadi pada konsentrasi P3 sebanyak 76,67\%, sedangkan perubahan perilaku yang terjadi terhadap larva yang terinfeksi memilki ciri awal nafsu makan berkurang dan di tumbuhi miselium Beauveria bassiana. Kesimpulan dari penelitian ini adalah didapatkan konsentrasi jamur yang paling cepat menginfeksi yaitu (8 g + 1L) dalam waktu 3 hari sebesar (5 individu/hari) dan konsentrasi paling banyak membunuh yaitu (8 g + 1L) sebesar 76,67\%. Perubahan morfologi dan perilaku larva penggerek batang padi kuning yang terserang B.bassiana yaitu mengalami penurunan nafsu makan dan gerak mulai melambat kemudian larva akan terlihat bercak miselium Beauveria bassiana berwarna putih.} }