eprintid: 45170 rev_number: 12 eprint_status: archive userid: 12460 dir: disk0/00/04/51/70 datestamp: 2021-10-08 07:21:05 lastmod: 2022-05-10 03:13:28 status_changed: 2021-10-08 07:21:05 type: thesis metadata_visibility: show contact_email: muh.khabib@uin-suka.ac.id creators_name: Muhammad Jaozil Bahraen, NIM.: 14110123 title: AL JUMLAH AL SHARTIYYAH FI AL LUGHAH AL 'ARABIYYAH WA AL INJLIZIYYAH (DIRASAH TAQABULIYAH) ispublished: pub subjects: an_teks divisions: jur_bsa full_text_status: restricted keywords: Kalimat Kondisional, Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Kontrastif note: Pembimbing : Dr. Hisyam Zaini, M.A. abstract: Kalimat kondisional merupakan bagian dari sistem sintaksis yang ada dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris. Lazimnya, ketentuan yang berkaitan dengan kalimat kondisional dalam kedua bahasa tersebut terdapat persamaan dan perbedaan. Penelitian ini berupaya untuk mengidentifikasi lebih dalam berkaitan dengan hal tersebut dengan cara mengkontraskannya. Adapun pokok masalah berkaitan dengan persamaan dan perbedaan bentuk dan fungsi kalimat kondisional dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris. Kajian dalam penelitian ini bercorak kepustakaan dengan objek material bentuk dan fungsi kalimat kondisional dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris, sementara objek formalnya adalah analisis kontrastif dalam perspektif James. Semua objek penelitian tersebut didapatkan dengan menggunakan tekhnik dokumentasi. Dalam menjawab pokok permasalahan, terlebih dahulu akan dideskripsikan berkaitan dengan kalimat kondisional dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris, kemudian akan dikontraskan bentuk dan fungsi kalimat kondisional dari kedua bahasa tersebut. Adapun hasil dari penelitian ini sebagai berikut: 1) Persamaan kalimat kondisional dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris dalam segi bentuk yaitu: a) umumnya disampaikan secara eksplisit, kendati pada beberapa kondisi dapat dinyatakan secara implisit; b) mempunyai dua bentuk kalimat, yang pertama disebut fi’il syarat dalam bahasa Arab dan if clause dalam bahasa Inggris. Adapun kalimat kedua disebut jawab syarat dalam bahasa Arab dan main clause dalam bahasa Inggris; c) mempunyai aturan yang jelas dalam menyampaikan kondisional terbuka dan dugaan. Adapun persamaan dari segi fungsi yaitu: a) mempunyai komponen primer yang berfungsi sama dalam konteks penanda kondisional, fi’il syarat atau if clause, dan jawab syarat atau main clause; b) keduaanya bisa digunakan untuk menyampaikan sesuatu, keinginan, harapan, ide yang bersifat terbuka dan dugaan. 2) Perbedaan kalimat kondisional dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris dalam segi bentuk yaitu: a) penanda kondisional dalam bahasa Arab lebih variatif daripada dalam bahasa Inggris; b) karakter bentuk kalimat kondisional dalam bahasa Arab diidentifikasi dari penanda kondisional, sementara dalam bahasa Inggris menggunakan tenses; c) konstruksi kalimat kondisional dalam bahasa Arab lebih variatif daripada dalam bahasa Inggris; d) dalam bahasa Arab kalimat kondisional mempunyai bentuk klausa bertingkat, sementara dalam bahasa Inggris tidak. Adapun perbedaan dari segi fungsi yaitu: a) penanda kondisional dalam bahasa Arab mempunyai pengaruh besar pada I’rab fi’il syarat dan jawab syarat dalam bahasa Arab, sementara dalam bahasa Inggris tidak; b) tenses dalam kalimat kondisional bahasa Arab tidak berfungsi sebagaimana dalam bahasa Inggris yang digunakan untuk menentukan bentuk kalimat kondisional date: 2021-03-15 date_type: published pages: 54 institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: Muhammad Jaozil Bahraen, NIM.: 14110123 (2021) AL JUMLAH AL SHARTIYYAH FI AL LUGHAH AL 'ARABIYYAH WA AL INJLIZIYYAH (DIRASAH TAQABULIYAH). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45170/1/14110123_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45170/2/14110123_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf