@phdthesis{digilib45208,
           month = {March},
           title = {DAN MILLAH DALAM AL- QUR'AN (Aplikasi Metode Tafsir Sastrawi Amin al-Khuli))},
          school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA},
          author = {NIM. 17105030031 Dini Astriani},
            year = {2021},
            note = {Dr. Ahmad Baidowi, S.Ag., M.Si.},
        keywords = {Tafsir Sastrawi Amin al-Khuli, al-Qur'an, din dan milah},
             url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45208/},
        abstract = {Linguistik Al-Qur'an secara keseluruhan menyimpan peluang untuk
diinterpretasi secara berbeda-beda karena pemahaman seseorang terhadap satu
kata saja dalam Al-Qur'an berbeda dengan pemahaman orang lain. Salah
dua term di dalam Al-Qur'an 
dan millah. Kedua kata ini telah memunculkan berbagai silang pendapat di
kalangan penafsir, mulai dari masa klasik hingga kontemporer. Sebagian penafsir
menyamakan arti dari dan millah, sedangkan sebagian lainnya ada yang
membedakannya. Masing-masing memiliki cara dan metode tersendiri dalam
memaknai kedua term tersebut. Berawal dari kegelisahan ini, penulis tertarik
untuk meneliti ulang pemaknaan  dan millah dalam Al-Qur'an  Untuk
memperkuat penelitian ini-
yang merupakan salah satu cendekiawan muslim modern, di mana metode
tafsir sastrawi yang ditawarkannyaa telah dipaparkan secara sistematis.
Penelitian ini berupaya untuk mengungkap makna  dan millah dalam
Al-Qur'an. Adapun perbedaan cara
menafsirkan ayat, sabagaimana yang terjadi pada kasus dn dan millah di atas
tentunya terjadi bukan tanpa alasan. Tidak dapat disangkal bahwa Al-
menampung berbagai macam informasi yang menyentuh berbagai aspek kajian.
Masing-masing aspek tersebut memiliki konsep dan nilai tersendiri yang
merepresentasikan nilai universal agama Islam. Maka kajian dan pemahaman
yang mendalam terhadap setiap detail kata bahkan huruf dalam Al-
menjadi suatu hal yang sangat penting untuk dilakukan, mengingat kondisinya
sebagai sumber utama sekaligus menempati posisi yang paling sentral dalam
ajaran Islam Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat
deskriptif-analitis. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah linguistikfilologi.
Pendekatan ini bertujuan untuk menemukan makna asli dari setiap kata
maupun kalimat tetulis, dalam hal ini adalah ayat-ayat Al-mengenai lafaz dan millah. Kedua pendekatan ini tidak bisa diabaikan karena
penelitian ini berupaya untuk mengaplikasikan metode sastrawi yang ditawarkan

Hasil penelitian ini menunjukkan hal-hal berikut: pertama, berdasarkan
penafsiran sastrawi terhadap ayat-ayat yang mengangdung lafaz  dan millah,
terdapat indikasi bahwa ketika sudah di Madinah  itu hanya bermakna Islam,
atau penyebutan  menjadi hak atau millah
 dalam konteks  karena
penyebutan agama seakan sudah melekat pada kata  millah Ibrahim
(yang selama ini cenderung dianggap sebagai agama nenek moyang) tidak lagi
menjadi atau bisa digunakan untuk sebutan beragama, karena memang dirasa
Islam di Madinah sudah sempurna. Jadi orang-orang sudah sepatutnya diajak dan
mengikuti ajaran Islam bukan lagi mengikuti ajaran nenek moyang atau -nilai
atau dasar-dasar aqidah yang ada di dalam millah Ibrahim itu tetap dipegang
(prihal keesaan Allah). Hanya secara beragama tidak lagi menggunakan lafaz itu
untuk penyebutan identitas agama.}
}