%0 Thesis %9 Skripsi %A Munawarah, NIM.: 16110017 %B FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA %D 2021 %F digilib:45263 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Al-Jarimah al-Udzma, Kekerasan Domestik, Luka Narsisistik, Nawal El-Saadawi, Sigmund Freud %P 73 %T AL JURH AL NARJISI LI SIGMUND FREUD WA AL ANF AL USRI LI AL AB FI AL AQSUSAH "AL JARIMAH AL UDZMA" LI NAWAL AL-SAA’DAWI %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45263/ %X Cerpen ini mengisahkan tentang pembunuhan oleh seorang tokoh ayah kepada ibu si narator yang kemudian disebut oleh tokoh narator sebagai kejahatan terbesar. Ibu dan narator menjadi korban dari ayah yang hanya mencintai dirinya dan melakukan apa saja demi dirinya sendiri tanpa memikirkan anak dan istrinya. Teori yang digunakan dalam menganalisis cerpen ini adalah teori narsisisme Sigmund Freud. Teori ini menjelaskan tentang kecintaan seseorang yang sangat berlebihan terhadap dirinya, dan kebutuhan akan pengakuan dari orang-orang di sekelilingnya. Jika orang-orang di sekelilingnya tidak mengakui eksistensi dirinya, maka seorang narsisistik seperti yang dijelaskan Sigmund Freud akan mengalami luka nasrsisistik. Temuan dalam kajian ini adalah, tokoh ayah dalam cerpen Kejahatan Terbesar karya Nawal el-Saadawi mengalami luka narsisistik. Luka narsisistik ayah mengakibatkan terjadinya kekerasan domestik. Bentuk kekerasan domestik ayah adalah ia menyakiti anak dan membunuh istrinya. Ada tiga faktor yang menjadi pemicu dari kekerasan domestik yang diakibatkan luka narsisistik tokoh ayah, yaitu: a) sejak dari awal tokoh ayah memiliki perilaku narsistik, b) perilaku narsistik ayah terlegemitimasi di wilayah publik (narsisisme kolektif), c) tokoh ayah mengalami luka narsisistik saat mengetahui bahwa narator (anak kandungnya) mencintai ibunya dan sama sekali tidak mencintai ayahnya. %Z Pembimbing : Drs. Mustari, M.Hum.