TY - THES N1 - Drs. Muhammad Mansur, M. Ag ID - digilib45277 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45277/ A1 - Alfa Limatu Szanaya, NIM. 17105030063 Y1 - 2021/02/01/ N2 - Penelitian al-Qur?an di zaman modern ini tidak hanya terbatas pada kajian tekstual, tetapi juga mulai membuka ruang untuk melihat fenomena yang ada di sekitar kita. Penelitian inilah yang akan menggali bagaimana realitas al-Qur?an hadir dan menjadi bagian masyarakat di wilayah tertentu yang kemudian disebut Living Qur?an. Dalam kajian Living Qur?an, peneliti melakukan observasi sebagaimana yang dilakukan penelitian sosiologis-antropologis, dan menangkap nilai-nilai Qur?ani yang hidup dan tumbuh di masyarakat. Di Kudus, Jawa Tengah, terkenal sebagai kota industri dan ?Kota Santri? yang masyarakatnya religius. Masyarakat santri Kudus juga memiliki filosofi sekaligus karakter yang khas yaitu Gusjigang yang artinya ?bagus akhlaknya, pintar mengaji dan pandai berdagang?. Hal ini menjadi salah satu ciri khas yang dapat kita jumpai hampir di semua masyarakat santri di Kabupaten Kudus. Masyarakat santri Kudus tergolong kaum yang taat pada syariat Islam, terutama dalam ?memegang erat? kitab suci al-Qur?an. Menurut masyarakat muslim Kudus, al-Qur?an adalah kitab yang sakral, yang harus dijunjung tinggi dan dijadikan pedoman hidup. Salah satu representasi memuliakan al-Qur?an adalah dengan membaca dan mengkhatamkannya, terlebih lagi hafal dan dapat mengamalkannya. Didukung dengan adanya Pondok Pesantren Tahfidz Yanbu?ul Qur?an, membuat masyarakat muslim Kudus akrab dengan tradisi simaan al-Qur?an. Acara simaan al-Qur?an ini terjadi hampir disetiap event, misalnya tasyakuran, acara hari besar Islam, acara keluarga, dsb. Sehingga tradisi simaan ini sangat lekat sekali dengan masyarakat. Dalam kegiatan simaan tersebut, disediakanlah air mineral yang sengaja ditaruh untuk dibacakan atau diperdengarkan bacaan al-Qur?an, yang dipercaya oleh masyarakat air tersebut dapat menjadi salah satu media ngalap berkah. Fenomena air khataman al-Qur?an ini menjadi sebuah ide yang ditangkap oleh PT. BUYA Barokah untuk memproduksi air Kh-Q. Air Kh-Q adalah air mineral yang diproduksi di pabrik dan ditambah bacaan khataman al-Qur?an tiga puluh juz bil hifdzi. Mayoritas msyarakat percaya bahwa air Kh-Q adalah air yang berbeda dibanding air mineral kemasan pada umumnya. Maka dengan latar belakang kepercayaan masyarakat, menjadikan Kh-Q memiliki pasarnya sendiri, dengan memanfaatkan peluang pasar dan komoditas yang dimiliki PT. BUYA Barokah mengkodifikasi air khataman al-Quran dengan memproduksi Kh-Q sebagai barang baru dari yang sebelumnya bermerek BUYA. Fenomena ini merupakan salah satu wujud sesungguhnya dari al-Qur?an yang hidup di tengah masyarakat Kudus. Dengan melihat kondisi sosial keagamaan, kemungkinan tren produk air khataman al-Qur?an juga bisa dikembangkan di wilayah lain yang memiliki model karakter sosial masyarakat serupa. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Al-Qur?an KW - Kh-Q KW - Persepsi dan Karakter Masyarakat M1 - skripsi TI - KOMODIFIKASI AIR KHATAMAN AL-QUR?AN: (Studi Karakter dan Persepsi Masyarakat Kudus terhadap Air Kh-Q) AV - restricted EP - 118 ER -