@mastersthesis{digilib45374, month = {December}, title = {STRATEGI COPING STRES MAHASISWI S3 UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 18200010201 Aisyatin Kamila}, year = {2020}, note = {Pembimbing : Dr. Hj. Casmini, S.Ag., M.Si.}, keywords = {Coping Stres, Mahasiswi S3 Berperan Ganda.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45374/}, abstract = {Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apa saja sumber stres yang dialami oleh mahasiwa S3 dalam menjalani peran ganda, selain itu untuk mengetahui bagaimana strategi coping stres pada mahasiswi S3 berperan ganda yang dijalaninya, dan faktor apa saja yang mempemgaruhi coping stres yang dijalani oleh mahasiswi S3 berperan ganda. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk menghasilkan data deskriptif yang diperoleh melalui hasil wawancara, observasi dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah 3 Mahasiswi S3 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, sumber stress yang dialami oleh mahasiwi S3 yaitu berada pada keluarga lebih?lebih pada anaknya, stress yang paling intens adalah yang berasal dari diri sendiri karena tuntutan akademik dan tugas domestik yang kadang berbenturan. Kedua, dalam menyelesaikan masalahnya informan penelitian sering kali menggunakan dua model strategi coping, yakni problem-solving focused coping dan emotion focused coping dimana individu melibatkan usaha-usaha untuk mengatur emosinya dalam rangka menyesuaikan diri dengan dampak yang akan ditimbulkan oleh suatu kondisi atau situasi yang penuh tekanan. Ketiga, faktor yang mempengaruhi coping stres pada informan tak lepas dari dukungan sosial yang diterima. Terutama dukungan dari suami. Dalam penelitian ini, bentuk dukungan yang diberikan suami kepada mahasiswi S3 berperan ganda yaitu berupa: Nasehat, materi, motivasi, toleransi, dan saling memahami satu sama lain. Jadi mahasisi S3 yang menjalani peran ganda dalam proses penggunaan copingnya untuk mengatasi sumber stress tidak hanya menggunakan satu strategi coping saja, tapi semuanya dapat terpakai namun menyesuaikan dengan masalah yang dihadapi. Untuk itu seseorang akan tetap memiliki kecenderungan strategi mana yang di gunakan.} }