TY - THES N1 - Dr. Khadiq, S.Ag., M. Hum ID - digilib45436 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45436/ A1 - Siti Nur Alfia Abdullah, NIM. 18202010017 Y1 - 2021/01/25/ N2 - Kultur masyarakat Ternate memiliki local wisdom dalam bentuk tradisi lisan yang terkonstruk dalam hal komunikasi, dengan tujuan memperbaiki norma serta etika bermasyarakat. Tradisi lisan ini juga memiliki kesinambungan dengan ayat-ayat al-Qur?an, sehingga dengan adanya penelitian ini dapat menampakkan bagian dari proses komunikasi dakwah pada masyarakat Ternate dan bentuk integrasi budaya Islam lokal pada konteks sosial-modern, dengan meliputi tiga rumusan masalah, pertama, bagaimana eksistensi tradisi lisan sebagai alat komunikasi antar masyarakat ?, kedua, bagaimana integrasi budaya Islam lokal (tradisi lisan Ternate) sebagai komunikasi dakwah pada konteks sosial-modern?, ketiga, Bagaimana tindak tutur (lokusi, ilokusi, perlokusi) tradisi lisan sebagai bagian komunikasi dakwah pada masyarakat Ternate ? Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis field research (penelitian lapangan) yang berlokasi di Ternate. Subjek penelitian ini terdapat pada masyarakat Ternate. Para informan meliputi tokoh masyarakat dan tokoh agama yang juga merupakan bagian dari sumber data primer penelitian. Sedangkan data sekunder diperoleh dari arsip-arsip dalam bentuk buku dan karya tulis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi yang kemudian dianalisis dengan cara reduksi, penyajian data dan kesimpulan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan pragmatik. Selain itu, teori yang diaplikasikan adalah teori speech act dari John L. Austin. Hasil penelitian menemukan bahwa tradisi lisan Ternate dalam kinerjanya membutuhkan komunikasi sebagai sarana untuk menyampaikan suatu pesan lewat bahasa yang dikembangkan tidak hanya berasal dari individu, tetapi komunitas dan mengandung kebenaran yang penting. Dalam konteks ini, komunikasi dapat menjalankan fungsi informatif dan komunikatifnya. Tradisi lisan Ternate di kalangan masyarakat dapat didengarkan dan dihayati secara bersama-sama pada saat melihat satu peristiwa tertentu termasuk dalam konteks sosial-modern. Tradisi lisan Ternate, mengandung gagasan, pikiran, ajaran dan nilai-nilai moral. Tujuan utamanya adalah menguatnya ikatan batin di antara anggota masyarakat dalam bentuk solidaritas sosial (ukhuwah). Selain itu, Instrumen dalam sastra lisan Ternate yang merupakan ungkapan pesan spiritual yang terkandung pesan moral agama sesungguhnya merupakan keterwakilan dari ayat al-Qur?an dan Hadis sebagai sumber utama agama Islam. Tradisi lisan atau sastra lisan Ternate juga memiliki sisi tindak tutur yang terbagi dalam lokusi, ilokusi, perlokusi. Dalam penelitian penulis pada tuturan tradisi lisan dapat menjadi komunikasi dakwah pada masyarakat Ternate. Hal ini dapat dicontohkan pada salah satu tradisi lisan yakni Eli-eli susunyinga demo ma dero afa, mara cobo sala demo kanang (Ingat-ingatlah kata yang tepat, jangan sampai salah memilih kata). Tuturan ini termasuk dalam perspektif pragmatik tindak lokusi pada bentuk tindak tutur lokusi pernyataan (Deklaratif) Tuturan ini memiliki nilai kesantunan dan berelevansinya pada beberapa ayat QS. al-Baqarah (2): 83. Sastra lisan Ternate juga memiliki beberapa fungsi tuturan diantaranya terima kasih, simpati, menyatakan sikap, pengharapan dan pertentangan. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Tradisi Lisan KW - Komunikasi Dakwah KW - Tindak Tutur KW - Masyarakat Ternate M1 - masters TI - INTERAKSI ISLAM DAN BUDAYA LOKAL DALAM TINDAK TUTUR TRADISI LISAN TERNATE (Menganalisis Pesan Komunikasi Dakwah) AV - restricted EP - 178 ER -