eprintid: 45464 rev_number: 12 eprint_status: archive userid: 12460 dir: disk0/00/04/54/64 datestamp: 2021-10-15 03:36:31 lastmod: 2021-10-29 03:51:35 status_changed: 2021-10-15 03:36:31 type: thesis metadata_visibility: show contact_email: muh.khabib@uin-suka.ac.id creators_name: Rosa Rahmawarti, NIM,: 17101050019 title: OVERLAPS IN THE MOVIE BECOMING BURLESQUE: A SOCIOPRAGMATICS STUDY ispublished: pub subjects: sas_ing divisions: jur_bing full_text_status: restricted keywords: Tumpang-Tindih, Gilir Bicara, Analisis Percakapan, Etnografi Komunikasi, Becoming Burlesque note: Pembimbing : Dr. Ubaidillah, M.Hum abstract: Komunikasi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia dan manusia dapat melakukannya melalui percakapan. Dalam percakapan, setidaknya, ada 2 partisipan dan mereka harus berbicara bergiliran mengikuti proses gilir bicara. Dalam gilir bicara, pergantian pembicara dengan tumpang-tindih terlihat kikuk dan menyebabkan jalannya percakapan menjadi tidak mulus meskipun tumpang-tindih adalah fitur gilir bicara yang digunakan partisipan untuk mengambil giliran mereka berbicara. Sehubungan dengan itu, karena percakapan dapat terjadi baik dalam kehidupan nyata atau dalam media, penelitian ini menggunakan sebuah film yang berjudul Becoming Burlesque sebagai objek analisis. Film tersebut menunjukkan adanya banyak tumpang-tindih yang diproduksi oleh para karakternya untuk mengambil giliran mereka berbicara dan tumpang-tindih tersebut mengganggu percakapan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana para karakter dalam film tersebut memproduksi tumpang-tindih untuk mengambil pergiliran mereka berbicara dengan menggunakan teori Analisis Percakapan yang dikembangkan oleh George Yule dalam ranah gilir bicara. Penelitian ini juga bertujuan untuk menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi para karakter untuk memproduksi tumpang-tindih dengan menggunakan teori Etnografi Komunikasi atau faktor SPEAKING oleh Dell Hymes. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan pendekatan Sosiopragmatik, dan data ujaran para karakter diperoleh melalui teks bawah pada film. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya 40 tumpang-tinding yang terdiri dari: 1 turn-initial, 16 mid-turn, dan 23 turn-terminal yang diproduksi oleh para karakter di dalam film tersebut untuk mengambil pergiliran mereka berbicara. Berdasarkan dari konteksnya, para karakter memproduksi tumpang-tindih dengan beberapa alasan dan tidak hanya untuk merusak percakapan atau menimbulkan permasalahan. Kemudian, seluruh faktor SPEAKING atau Etnografi Komunikasi juga memengaruhi para karakter untuk memproduksi tumpang-tindih untuk mengambil pergiliran berbicara mereka. date: 2021-01-29 date_type: published pages: 115 institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: Rosa Rahmawarti, NIM,: 17101050019 (2021) OVERLAPS IN THE MOVIE BECOMING BURLESQUE: A SOCIOPRAGMATICS STUDY. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45464/1/17101050019_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45464/6/17101050019_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf