@mastersthesis{digilib45470, month = {December}, title = {KONSTRUKSI PEREMPUAN DALAM PEMBANGUNAN DI DESA HADUNGDUNG PINTU PADANG, PADANG LAWAS SUMATERA UTARA}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 1620010085 Muslim Pohan}, year = {2020}, note = {Pembimbing : Ro'fah, S.Ag, BSW, MA, Ph.D.}, keywords = {Pembangunan Desa, Kesetaraan Perempuan, Konstruksi Suku Batak}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45470/}, abstract = {Tesis ini ditulis berangkat dari kegelisahan akademik tentang posisi perempuan termarginakan dalam pembangunan desa. Lahirnya Undang-undang Desa nomor 6 tahun 2014 menetapkan asas partisipasi, kesetaraan dan pemberdayaan menimbulkan perempuan tersubordinasi dalam konteks pembangunan di desa. Diskursus tersebut tidak lepas dari peran masyarakat Batak Angkola Padang Lawas yang menganut sistem patriarki. Sehingga perempuan yang ingin berpartisipasi memunculkan konstruksi sosial terhadap perempuan dalam pembangunan di desa Hadungdung Pintu Padang di ranah domestik maupun publik. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan deskriptif-kualitatif. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah mengumpulkan data dengan dokumentasi dan wawancara online. Penulis manganalisis fenomena tersebut dengan menggunakan teori Patriarki dari Syilvia Walby dengan memetakan empat struktur patriarkal yaitu moda patriarkal produksi, relasi patriarkal dalam pekerjaan berupah, negara patriarkal dan budaya patriarki. Setelah melakukan penelitian, penulis memperoleh hasil bahwa terdapat beberapa macam konstruksi perempuan dalam pembangunan desa dalam masyarakat Batak Padang Lawas, yaitu: konstruksi sejarah suku Batak dan konstruksi budaya patriarki dalam masyarakat. Sedangkan faktor-faktor yang menyebabkan perempuan termarginalkan dalam pembangunan desa Hadungdung Pintu Padang adalah pendidikan perempuan lebih rendah dari laki-laki, dominasi patriarki dalam struktur marga, peran ganda sebagai ibu rumah tangga dan pembangunan desa tidak responsif gender. Konstruksi perempuan yang paling dominan termarginalkan dalam pembangunan desa ialah pemahaman keagaamaan masyarakat yang patriarki dalam masyarakat Batak Padang Lawas Hadungdung Pintu Padang.} }