eprintid: 45551 rev_number: 10 eprint_status: archive userid: 12259 dir: disk0/00/04/55/51 datestamp: 2021-10-17 11:47:00 lastmod: 2021-10-17 11:47:00 status_changed: 2021-10-17 11:47:00 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Yunita Kurniati, NIM: 19205010052 title: NILAI-NILAI FILOSOFIS DALAM TRADISI SEDEKAH KE PUYANG DI DESA BANDAR PAGARALAM ispublished: pub subjects: AgFil divisions: fil_isla full_text_status: restricted keywords: nilai, sedekah ke puyang, abangan, santri dan priyayi note: Dr. Alim Roswantoro, M. Ag abstract: Tesis ini berjudul “Nilai-Nilai Filosofis dalam Tradisi Sedekah ke Puyang di Desa Bandar Pagaralam”. Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah adanya ketidakseriusan masyarakat terutama masyarakat Desa Bandar Pagaralam dalam memahami nilai-nilai dalam sebuah tradisi yang berakibat pada perbedaan pelestarian tradisi itu sendiri yakni tradisi sedekah ke puyang, ada yang pro dan ada yang kontra. Padahal hal ini seharusnya tidaklah terjadi mengingat tradisi itu sendiri adalah identitas dari suatu masyarakat yang haruslah terjaga kelestariannya. Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah Nilai-Nilai Filosofis dalam Tradisi Sedekah ke Puyang di Desa Bandar Pagaralam, dengan nilai-nilai filosofis yang akan diungkap sesuai dengan hierarki nilai Max Scheler. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, dengan pendekatan antropologis-filosofis dan teologi. Kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu: Pertama, kerangka teori Clifort Geertz dengan teorinya yaitu abangan, santri, dan priyayi. Kedua, Kerangka teori Max Scheler dengan hierarki nilanya. Kemudian teknik pengumpulan data yang digunakan terdiri dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis datanya menggunakan teknik analisis data Huberman, yang terdiri dari tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dari penelitian ini didapatkan hasil: Pertama, sedekah ke puyang merupakan suatu sedekah yang dilakukan di tapak puyang, dengan membawa hewan kurban yang akan dipersembahkan. Biasanya orang yang akan melakukan sedekah ke puyang haruslah terlebih dahulu berniat atau bernazar akan sedekah ke puyang. Kedua, terjadi perbedaan pandangan masyarakat abangan, santri dan priyayi tentang tradisi sedekah ke puyang di Desa Bandar Pagaralam. Masyarakat abangan dan priyayi mempercayai tradisi ini sangatlah baik untuk dilestarikan. Sementara masyarakat santri beranggapan bahwa tradisi sedekah ke puyang adalah tradisi yang tidak boleh dilestarikan karena bertentangan dengan ajaran Islam. Perbedaan tersebut dilatarbelakangi oleh pendidikan dan juga pekerjaan. Ketiga, terdapat nilai kesenangan, vitalitas, spiritual, dan kekudusan yang positif dan negatif dalam tradisi sedekah ke puyang. Nilai yang positif ditangkap oleh masyarakat abangan, dan priyayi, sementara nilai yang negatif ditangkap oleh masyarakat santri. date: 2021-04-14 date_type: published pages: 150 institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: PASCASARJANA thesis_type: masters thesis_name: other citation: Yunita Kurniati, NIM: 19205010052 (2021) NILAI-NILAI FILOSOFIS DALAM TRADISI SEDEKAH KE PUYANG DI DESA BANDAR PAGARALAM. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45551/1/19205010052_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45551/2/19205010052_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf