%A NIM: 18200010028 Octri Amelia Suryani, S.Ag. %O Dr. Moch. Nur Ichwan, S.Ag., M.A %T PENGARUH ADAT MATRIARKAT MINANGKABAU TERHADAP TAFSIR AL-QURAN AL-KARIM KARYA MAHMUD YUNUS %X Minangkabau adalah kelompok etnis yang memiliki prinsip adat yang tertuang dalam pernyataan “adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah”, yang berarti bahwa adat bersandarkan kepada kitabullah. Minangkabau mempunyai karakteristik yang unik dibandingkan dengan suku bangsa lainnya di Indonesia, yakni sistem sosial yang bersifat matrilineal, atau matriarkat. Dalam penelitian ini dikaji tafsir “ayat-ayat gender” dalam Tafsir Al-Qur`an Al-Karim karya Mahmud Yunus untuk melihat pengaruh adat matriarkat Minangkabau terhadap tafsir tersebut. Penelitian ini menjawab dua pertanyaan: bagaimana tafsir ayat-ayat gender yang terkandung dalam Tafsir Al-Qur’an Al-Karim karya Mahmud Yunus dan bagaimana pengaruh adat matriarkat Minangkabau terhadap penafsiran ayat-ayat gender Mahmud Yunus? Penelitian ini berargumen bahwa, walau dikatakan adat bersendi kitabullah, pada kenyataannya pemahaman terhadap kitabullah itu dipengaruhi juga oleh adat atau budaya matriarkat Minangkabau. Dengan menggunakan teori hermeneutika H.G. Gadamer tentang fusion of horizons (Horizontverschmelzung, pemaduan horizon-horizon), terutama “historically effected consciousness”, terungkapkan bahwa budaya matriarkat yang tertanam secara historis dalam kesadaran Mahmud Yunus, yang kemudian mewarnai horizonnya, berpengaruh dalam cara dia menafsirkan al-Qur’an dan horizonnya. Hal ini terlihat dalam penafsiran sejumlah “ayat gender” oleh Mahmud Yunus dalam Tafsir Al-Qur`an Al-Karim dengan menggunakan istilah-istilah kedaerahan Minangkabau yang mempunyai muatan budaya matriarkat untuk memperkuat argumen-argumen eksegetiknya. %K Mahmud Yunus, tafsir, matriarkat, H.G. Gadamer, fusion of horizons, historically effected consciousness %D 2020 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib45758