%A NIM : 18200010144 David Arthur Hukom %O Prof. Noorhaidi Hasan, M.A., M.Phil., Ph.D %T PEMIKIRAN POLITIK ISLAM MODERN MENGENAI KONSEP NEGARA DAN RELEVANSINYA BAGI INDONESIA %X Tesis ini bertujuan untuk menjelaskaan pemikiran modern Islam tentang agama dan negara, khususnya pemikiran Abdullahi Ahmed An-Na‟im, Sayyid Qutb dan Ahmad Syafii Maarif. Ketiga tokoh ini dapat dikatakan tokoh-tokoh yang terlibat dalam pembahasan ini pada jaman dan konteks sosialnya masingmasing. Abdullahi Ahmed An-Na‟im dan Ahmad Syafii Maarif dapat dikategorikan dalam kelompok Islam yang Nasionalis sedangkan Sayyid Qutb dikategorikan sebagai kelompok Islam yang Fundamentalis. Ketiganya berangkat dari ke-Islam-an yang ada pada mereka dengan hasil yang berbeda dalam berbicara relasi agama dan negara. Penulisan tesis ini menggunakan pendekatan politik dani teori politik identitas. Dengan pendekatan dan teori ini ditemukan bahwa tidak adanya dasar yang pasti dan dapat disepakati bersama dalam sumber ajaran Islam sehingga terjadi perbedaan penafsiran. Selain itu juga kondisi sosial politik serta ekonomi dalam masyarakat juga menjadi faktor penentu dalam relasi keduanya. Tidak adanya dasar yang pasti dan disepakati bersama ini juga membuat percakapan diseputar relasi keduanya akan terus terjadi. Pemahama dan pemikiran masingmasing intelektual Muslim nasionalis dan fundamentalis tentang relasi agama dan negara dipengaruhi oleh faktor budaya, politik dan juga ekonomi pada sisi yang lain, yang pada gilirannya pandangan itu menjadi dasar bagi sikap mereka terhadap peran Islam dalam politik di negara mereka masing-masing. Bagi Indonesia yang pluralistik, pemikiran Abdullahi Ahmed An-Na‟im dan Ahmad Syafii Maarif yang nasionalis dan lebih mengutamakan religious nation-state lebih relevan dibandingkan dengan pemikiran Sayyid Qutb yang menginginkan berdirinya negara agama (khilafah) dan melihatnya sebagai sebuah model negara yang ideal. %K relasi, agama dan negara, identitas politik %D 2020 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib45806