@mastersthesis{digilib45955, month = {July}, title = {BUDAYA LITERASI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP MINAT MEMBACA SISWA KELAS IV DI MI QURROTA A?YUN SLEMAN YOGYAKARTA}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {Nim: 18204080009 Hermansyah}, year = {2020}, note = {Dr. Ichsan, M.Pd}, keywords = {Budaya, Literasi, Minat, Membaca dan Siswa.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45955/}, abstract = {Minimnya minat literasi membaca siswa di Indonesia yang sangat memprihatinkan, hal ini membuat peneliti ingin menelaah lebih dalam terkait masalah yang terjadi terutama di tempat penelitian yang dilakukan yaitu di MI Qurrota A?yun Sleman Yogyakarta. Di MI Qurrota A?yun sebenarnya sudah menerapkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS), Namun masih banyak kendala termasuk interst siswa untuk membaca masih sangat minim, ini menunjukan bahwa perlu adanya upaya serius yang lakukan oleh pihak Madrasah dan pengawasan serta pembiasaan secara intens oleh para guru di Madrasah. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bagaimana model dan penerapan budaya literasi dan dampaknya terhadap minat membaca siswa di Madrasah Ibtidaiyah. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data yaitu, Observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Adapun proses analisis data menggunakan model Miles dan Huberman, yaitu reduksi data, analisis data dan menarik kesimpulan/Conglution. Hasil penelitian menunjuan bahwa: 1) Model budaya literasi di MI Qurrota A?yun dilakukan dengan tiga tahap yaitu, melalui pembiasaan, pengembangan dan pembelajaran. 2) Penerapanya budaya literasi dapat dilakukan dalam kelas dan di luar kelas dengan menggunakan metode SQ3R (survey, question reading, recite dan review), tanya jawab dan kooperatif. 3) Implikasi budaya literasi terhadap minat membaca siswa sangat signifikan, hal itu dapat dilihat dari, a). Perasaan senang, b). Keterlibatan siswa, dan c). Ketertarikan siswa dalam merespon kegiatan literasi, d). Siswa sangat antusias dan kritis ketika diskusi maupun tanya jawab dengan guru, hal ini menggambarkan bahwa kemauwan siswa untuk membaca sudah ada tinggal diasah dan dikembangkan lagi.} }