@mastersthesis{digilib45968, month = {October}, title = {TRADISI MENJAGA JANIN DALAM KANDUNGAN (Studi Living Hadis tentang Menjaga Anak dari Gangguan Jin)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 18205010019 Muhammad Najib}, year = {2020}, note = {Dr. Ali Imran, S. Th.I, M. S. I}, keywords = {Tradisi, Resepsi, Hadis}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/45968/}, abstract = {Tradisi menjaga janin dalam kandungan dari gangguan jin dilakukan oleh keluarga dari KH. Muchammad Munawwar, pengasuh pondok pesantren al- Munawwir komplek ?L?, Yogyakarta. Tradisi tersebut dilatarbelakangi dari adanya kekhawatiran terhadap gangguan yang datang kepada sang ibu hamil dan janin dalam kandungan, yang disebabkan oleh jin yang berniat jahat.Berbeda dengan tradisi Ngapati dan Mitoni, yang hanya dilakukan pada waktu tertentu, tradisi ini dilakukan mulai janin berusia empat bulan, dan diamalkan setiap hari hingga sang bayi lahir. Tradisinya yaitu orang hamil dilarang keluar rumah ketika hari mulai senja, menutup pintu dan jendela, berwudhu dan mengibas-ngibaskan tempat tidur. Di tambah dengan membaca do?a-do?a pilihan sebelum tidur, yakni basmalah sebanyak 21 kali, do?a sebelum tidur, do?a tawakkal atau yang lebih dikenal dengan do?a akan beraktifitas, surat al-Ikhlas tiga kali, surat al-Falaq, surat an-Nas, surat al-Fatihah, Ayat Kursi dan ditutup dengan shalawat sebanyak 10 kali. Tidak lupa menyiapkan perkakas mini, seperti jarum, peniti, gunting, mata cutter atau silet, serta pemotong kuku untuk dikumpulkan dan diletakkan disamping tempat tidur. Penelitian terhadap tradisi ini dilakukan untuk mengetahui proses dan makna yang terkandung dibaliknya. Selain itu, dapat diketahui pula fungsi simbol dan hadis-hadis yang digunakan dalam sabagai landasan tradisinya. Hal-hal tersebut perlu dikaji lebih dalam, mengingat tradisi tersebut dilakukan oleh sosok sang pengasuh pondok pesantren, yang dikemudian hari sangat berpotensi menyebar lebih luas ke masyarakat. Penulis menggunakan tiga teori sebagai alat analisis. Yang pertama teori Genealogi, guna menelusuri awal pembentukan sebuah ide atau menyingkap adanya relasi-kuasa yang dianggap penting. Yang kedua adalah teori resepsi, untuk memahami resepsi dari masing-pihak yang mengamalkan tradisi ini. Yang ketiga adalah teori Simbol untuk memahami makna simbol dari peralatan yang digunakan. Penulis menggunakan pendekatan deskriptif, yakni penyajian data dalam bentuk berupa kalimat, atau narasi. Hasil temuan dari penelitian ini, terungkap bahwa tradisi ini muncul dari keluarga besar KH. Muchammad Munawwar yang berasal dari pondok pesantren Gedongan, Cirebon. Setiap ritual yang terdapat dalam tradisi ini di respons dan dimaknai oleh para anggota keluarga. Respons dan pemaknaan ritual yang ada, ditambah kewaspadaan sikap kehati-hatian, serta pengalaman yang pernah terjadi, membuat tradisi ini hidup dan terus berlangsung. Tradisi ini muncul dari perpaduan amaliyah sebelum tidur, membentengi diri dari gangguan jin, serta tradisi manjaga diri dari gangguan jin yang telah ada di tengah kebudayaan masa lalu. Hadis tentang do?a-do?a pilihan, merupakan amaliyah yang disunnahkan oleh Nabi Saw. Namun dalam keadaan tidur, manusia berada dalam kondisi terlemahnya, sehingga membutuhkan semacam perangkat lebih untuk melindunginya dari berbagai ancaman dan gangguan,} }