eprintid: 4601 rev_number: 17 eprint_status: archive userid: 82 dir: disk0/00/00/46/01 datestamp: 2012-11-28 14:25:20 lastmod: 2019-02-21 03:07:26 status_changed: 2012-05-04 16:46:27 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: RUSLANI - NIM. 96362709, title: ALKOHOL DALAM ISLAM STUDI KOMPARSI ANTARA ASY-SYAFII DAN ABU HANIFAH ispublished: pub subjects: PD divisions: jur_pma full_text_status: restricted keywords: khamr, alkohol, minuman haram, hukum Islam note: Pembimbing: 1. Drs. Oman Fathurohman, SW., M.Ag 2. Dra. A.Pattiroy, MA. abstract: Perbedaan pandangan antara as-Syafi'i dan Abu Hanifah didasarkan pada perbedaan dalam memahami konsep khamr yang terdapat dalam metode ijtihad mereka. Tanpa melihat apa yang melatar belakangi perbedaan bagi kedua tokoh yang berbeda aliran, tentunya tidak diketemukan solusi yang relevan dengan perkembangan zaman. Mengingat permasalahan ini kontemporer meski obyeknya sudah dikenal sejak zaman pra Islam. Para ahli dibidang kimia dan farmasi memandang bahwa segala jenis bahan makanan yang mengandung karbohidrat dan gula dapat menghasilkan alcohol jika telah difermentasi oleh pengaruh rai yang banyak di udara. Secara alamiah proses ini biasanya menghasilkan kadar alcohol sekitar 7% dan maksimum 12%, pada tape ketan atau ubi jalar sekitar 4%. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pustaka (library research), dan penelitian bersifat deskriptif, analitik, dan komparatif. Adapun data yang didapat dari data primer dan data sekunder, dan dari data yang terkumpul, kemudian dianalisis dengan menggunakan metode deduktif dan metode komparatif. Kajian ini menggunakan pendekatan sosio histories yaitu hasil interaksi kedua tokoh dikaji dengan lingkungan sosio-kultural yang mengitarinya. Bagi as-Syafi'i khamr adalah segala jenis minuman yang memabukkan tanpa pandang bulu dari segi bahan maupun akibatnya hukumnya haram. Sedang khamr menurut Abu Hanifah adalah perasan snggur yang mendidih, haram hukumnya diminum sedikit atau banyak, memabukkan atau tidak. Tetapi minuman jenis lain walaupun berpotensi memabukkan keharaman dilihat dari kadar mabuknya saja. Mengidentikkan alcohol dengan khamr adalah harus dianggap sama dengan khamr yaitu haram. Sedang alcohol secara proporsional sebagai zat kimia multifungsi hukumnya boleh. Alkohol bisa disebut khamr jika telah bercampur dengan zat cair lain, yang lazimnya dapat memabukkan. div date: 2010-06-16 date_type: published institution: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta department: Fakultas Syari'ah thesis_type: skripsi thesis_name: other refereed: TRUE referencetext: update terakhir : 2010-06-17 13:11:58 ; nama file diserver lama : digilib-uinsuka--ruslaninim-4382-1-ruslani-h.pdf ; letak file diserver lama : ./files/disk1/88/digilib-uinsuka--ruslaninim-4382-1-ruslani-h.pdf ; url download server lama : /download.php?id=4904 ; nama file lama : RUSLANI NIM.96362709 ALKOHOL DALAM ISLAM STUDI KOMPARSI ANTARA ASY-SYAFII DAN ABU HANIFAH.pdf ; format file : application/pdf ; besar file : 1239333 Kb. penulis : ; Copyright (c) 2010 by Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Verbatim copying and distribution of this entire article is permitted by author in any medium, provided this notice is preserved. citation: RUSLANI - NIM. 96362709, (2010) ALKOHOL DALAM ISLAM STUDI KOMPARSI ANTARA ASY-SYAFII DAN ABU HANIFAH. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4601/1/BAB%20I%2CVI%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4601/2/BAB%20II%2CIII%2CIV%2CV.pdf