relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/46026/
title: PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK FI SABILILLAH MENURUT ABU HANIFAH DAN YUSUF AL-QARADAWI
creator: Intan Arafah, NIM.: 18203010136
subject: Zakat
subject: Islam dan Pemikiran
description: Zakat merupakan ibadah yang berkaitan dengan harta, dan memiliki  kedudukan yang sangat bermanfaat dalam menegakkan kesejahteraan umat. Zakat  juga memiliki peran penting dalam menentukan pengembangan ekonomi dan  sosial kemasyarakatan saat ini. Salah satu yang sangat penting dalam persoalan  zakat adalah perihal mustahiq zakat, karena dalam kelompok mustahiq zakat telah  membatasi para mustahiq zakat dengan kelompok yang terbatas, namun tidak  menyebutkan secara rinci siapa saja dan kriteria yang berada di dalam kelompok  tersebut serta sistem pendistribusiannya. Berdasarkan hal itu, yang menjadi  perumusan masalah yaitu bagaimana pemikiran Abū Ḥanīfah dan Yūsuf al-  Qarāḍāwī terhadap penyaluran dana zakat untuk fī sabīlillah? Bagaimana  relevansi pemikiran Abū Ḥanīfah dan Yūsuf al-Qarāḍāwī terhadap aṣnaf fī  sabīlillah di Era Modern?  Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (libarary research)  dengan pendekatan Uṣūl fiqh. Penelitian ini bersifat deskriptif kompratif analitik  dengan cara memaparkan dan menganalisis serta membandingkan pemikiran  secara sistematis. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah sumber  data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer yaitu buku karya  Yūsuf al-Qarāḍāwī yaitu Fiqh al-Zakāh, sedangkan sumber data tentang Abū  Ḥanifah yang penulis gunakan adalah buku Majma’ al-Ẓamānāt. Sumber data  sekunder yaitu al-Fiqihu al-Islāmi wa Adillatuhu, Muqaranatul Al-Mażāhib Fil  Fiqhi, at-Tasyri’ al-Islāmi Wa Aṭ-Waruh dan kitab-kitab lainnya yang berkaitan  dengan permasalahan dalam tesis ini.  Hasil pembahasan menunjukkan bahwa menurut Yūsuf al-Qarāḍāwī boleh  menggunakan zakat untuk memberikan bantuan dana pendidikan terhadap orang  yang sedang menuntut ilmu agama, sehingga apabila seseorang mengkhususkan  dirinya menuntut ilmu maka ia boleh diberikan zakat dengan tujuan supaya bisa  meringankan kebutuhannya, seperti kebutuhan membeli buku-buku guna  kepentingan agama dan dunianya. Apabila seseorang mencari ilmu maka patut  diberikan zakat karena ia melaksanakan fardhu kifayah dan ilmunya itu tidak  hanya untuk dirinya sendiri melainkan bisa disalurkan untuk seluruh umat.  Abū Ḥanīfah menyatakan pada golongan fī sabīlillāh (jihad) tidak  termasuk pada kategori orang yang berjihad dalam menuntut ilmu, karena jihad  yang dimaksud adalah orang yang tidak mempunyai hak atau gaji sebagai tentara  perang, sedangkan Yūsuf al-Qarāḍāwī dapat diberikan kepada orang yang sedang  menuntut ilmu agama (jihad), karena dapat menegakkan maṣlaḥah yang bersifat  keagamaan. Pendapat Yūsuf al-Qarāḍāwī lebih relevan untuk diterapkan pada era  modern ini, dibandingkan dengan pendapat Abū Ḥanīfah, karena pendapat Yūsuf  al-Qarāḍāwī lebih tepat untuk ditarjihkan dalam jihad (fī sabīlillāh) di antaranya  bantuan dana pendidikan yang sangat relevan dengan perubahan masyarakat yang  semakin membutuhkan pemberdayaan dan pendistribusian zakat secara efektif.
date: 2020-12-15
type: Thesis
type: NonPeerReviewed
format: text
language: id
identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/46026/3/18203010136_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf
format: text
language: id
identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/46026/2/18203010136_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
identifier:   Intan Arafah, NIM.: 18203010136  (2020) PENYALURAN DANA ZAKAT UNTUK FI SABILILLAH MENURUT ABU HANIFAH DAN YUSUF AL-QARADAWI.  Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.