@phdthesis{digilib46105, month = {October}, title = {UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE BERMAIN BALOK PADA KELOMPOK B DI TK ABA GATAK NEPEN GUNUNG PRING MUNTILAN MAGELANG}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 14430050 Fathi Rahmania Haqi}, year = {2020}, note = {Dr. Ichsan, M.Pd}, keywords = {Motorik Halus, Bermain Balok, Anak Usia Dini}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/46105/}, abstract = {Penelitian ini dilatar belakangi karena kemampuan motorik halus anak masih rendah sehingga diperlukan kegiatan untuk memberikan stimulus. Tujuan penelitian untuk mengetahui seberapa besar kemampuan motorik halus anak sebelum dilakukan tindakan, saat pelaksanaan kegiatan bermain balok dan setelah dilakukan tindakan. Jenis penelitian yang digunakan berupa PTK (Penelitian Tindakan Kelas) model Kemmis dan Mc. Taggart dengan tindakan 2 siklus. Setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian anak-anak kelompok B TK ABA Gatak Nepen Gunungpring Muntilan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kegiatan bermain balok dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak dengan rincian (1) observasi sebelum tindakan pada kelompok B TK ABA Gatak Nepen Muntilan menunjukkan bahwa kemampuan motorik halus anak mencapai sebesar 13,33\% dengan minimal kategori berkembang sesuai harapan (berkembang sesuai harapan dan berkembang sangat baik). (2) Pelaksanaan bermain balok pada kelompok B TK ABA Gatak Nepen Muntilan terbukti dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak dengan pencapaian pada siklus pertama kategori rendah dan mengalami peningkatan siklus kedua dengan kategori sangat tinggi; (3) Kemampuan motorik halus anak kelompok B TK ABA Gatak Nepen Muntilan setelah dilakukan kegiatan bermain balok mengalami peningkatan. Dengan demikian kemampuan motorik halus anak sebelum tindakan pada kategori berkembang sesuai harapan (berkembang sesuai harapan dan berkembang sangat baik) sebesar 13,33\% dari jumlah anak dan meningkat 60\% pada siklus I menjadi 73,33\%. Pada siklus II mengalami peningkatan kembali sebesar 13,34\% dari siklus I menjadi 86,67\% dari jumlah anak.} }