@phdthesis{digilib46124,
           month = {November},
           title = {PENERAPAN PENDIDIKAN INKLUSIF PADA PEMBELAJARAN
AGAMA ISLAM ANAK USIA DINI},
          school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA},
          author = {NIM. 16430020 Tin Warotul Fatimah},
            year = {2020},
            note = {Dr. Hj. Erni Munastiwi, M.M.},
        keywords = {pendidikan inklusif, pembelajaran agama Islam, TK Islam Pelangi
Anak Negeri},
             url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/46124/},
        abstract = {Agama Islam merupakan salah satu bidang studi wajib diajarkan guru pada
lembaga pendidikan formal. Oleh Karena itu pembelajaran agama Islam merupakan
usaha-usaha mengajarkan berbagai persoalan dan nilai-nilai agama. Penelitian ini
dilatar belakangi adanya pendidikan agama untuk anak yang kerap menemui
kegagalan, karena pendidikan agama selama ini lebih menekankan aspek kognitif
dan afektif, kurang memperhatikan ranah psikomotorik. Tujuan penelitian ini
mendeskripsikan secara mendalam penerapan pendidikan inklusif pada
pembelajaran agama Islam anak usia dini dengan aspek akidah, ibadah, dan akhlak
di TK Islam Pelangi Anak Negeri Yogyakarta.
Metode penelitian ini yaitu kualitatif. Adapun pengambilan data dengan
melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan
reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan uji keabsahan data dengan
menggunakan triangulasi teknik.
Hasil penelitian: (1) Penerapan pendidikan inklusif melayani kebutuhan
siswa tanpa memandang segala perbedaan dapat dilihat dari prinsip pembelajaran,
menggunakan kurikulum yang dimodifikasi sesuai kebutuhan siswa, komposisi
kelas terdidri dari berbagai aspek keberanekaragaman, pembelajaran agama Islam
mengembangkan aspek: akidah yaitu mengenalkan tuhan, ibadah dengan
melaksanakan sholat, murajaah, baca iqra, dan akhlak dengan mengajarkan kata
maaf, terimakasih, tolong; (2) Faktor pendukung penerapan pendidikan inklusif
yaitu: Sumber Daya Manusia (SDM) dan orangtua. Sedangkan faktor
penghambatnya yaitu: gedung sekolah, Guru Pembimbing Khusus (GPK), dan guru
dalam penanganan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).}
}