@phdthesis{digilib46345, month = {August}, title = {KONSEP EKOLOGI ISLAM DALAM Q.S AR-RUM AYAT 41 (STUDI ATAS PEMIKIRAN SEYYED HOSSEIN NASR)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 14530028 Ajid Fuad Muzaki}, year = {2021}, note = {Pembimbing: Dr. Ali Imron, S.Th.I., M.S.I.}, keywords = {Ekologi; Tafsir Metafisika; Pemikiran Tokoh}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/46345/}, abstract = {Surat ar-Rum ayat 41 adalah salah satu dari banyak surat yang berbicara tentang krisis lingkungan yang disebabkan oleh manusia dan segala akibatnya, karena pada dasarnya akar dari krisis lingkungan adalah kesalahan pada cara pandang manusia terhadap alam dan keseluruhan ekosistem. Penelitian ini menjadi penting karena dewasa ini kerusakan alam menjadi hal yang sangat memprihatinkan dan berdampak pada semua aspek kehidupan. Kemudian, sejauh temuan penulis yang membahas persoalan ekologi Islam dalam perspektif santifis dan sufisme belumlah banyak ditemukan. Penelitian ini berjenis kualitatif dengan metode pendekatan studi kepustakaan (library research) yaitu dengan mengumpulkan data-data melalui bacaan dan beberapa literatur yang berkaitan dengan pembahasan. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah interpretasi, deskripsi, dan analisis yang koprehensif. Dalam ha ini peneliti akan mengemukakan pemikiran Seyyed Hossein Nasr tentang ekologi Islam, khususnya dalam surat ar-Rum ayat 41. Hasil dari penelitian tentang konsep ekologi Islam dalam surat ar-Rum ayat 41 studi atas pemikiran Seyyed Hossein Nasr adalah, surat ar-Rum ayat 41 menjelaskan tentang kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh manusia beserta dampaknya dan bagaimana pandangan Seyyed Hossein Nasr. Melalui sains metafisika Nasr mencoba memurnikan kembali pandangan sains dan kehidupan modern yang telah begitu jauh melupakan asal dan akhir kehidupan. Keberjarakan antara manusia, alam, dan Tuhan inilah yang menjadikan manusia hanya memandang sesuatu secara materil belaka, yang akibatnya menjadikan manusia dipenuhi sifat-sifat yang konsumtif dan eksploitatif terhadap alam.} }