%0 Thesis %9 Skripsi %A Hengki Budoyo, NIM.: 14110041 %B FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA %D 2021 %F digilib:46400 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Perbandingan/Komperatif, syarh al-Fiyyah ibn Malik, Ni’ma dan Bi’sa. %P 118 %T NI’M WA BI’S LI AL SYAIKH ALI IBN MUHAMMAD ISA AL ASYMUNI WA ABI ZAID ABDUL AL RAHMAN IBN ALI IBN SALIH AL MAKUDI FI SHARHAIHIMA LI ALFIYAH IBN MALIK (DIRASAH TAHLILIYYAH MUQARANAH FI AL NAHW) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/46400/ %X Skripsi yang berjudul Ni’ma wa Bi’sa li al-Syaikh Ali ibn Isa al-Asymuni wa Abi Zaid Abdul al-Rahman ini membahas tentang perbedaan dan persamaan konsepsi dari keduanya dalam mensyarahi kitab ibnu al-Malik. Dalam kedua kitab tersebut terdapat persamaan dan perbedaan pandangan tentang Nima wa Bi’sa, diantaranya adalah, menurut al-Makkudi Nima dan Bi’sa itu berupa fiil, lalu menurut al-Asymuni ni’ma dan bi’sa bisa fiil dan Isim, kemudian perbedaan penamaan Má yang ketika disandarkan dengan Ni’ma dan Bi’sa, serta perbedaan yang lain yaitu al yang berada di isimnya ni’ma dan bi’sa. Adapun rumusan masalah penulis adalah bagaimanakah gambaran ni’ma dan bi’sa menurut kedua pensyarah, dan apa-apa saja persamaan dan perbedaan dari keduannya dalam konsep ni’ma dan bi’sa. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif-analitis, yang bertujuan untuk menguraikan hasil penelitian secara jelas. Adapun tahapan-tahapan penelitiannya yaitu, pertama, metode pengumpulan data yang diperoleh dari buku keduannya serta sumber-sumber lain yang berkaitan dengan penelitian ini, dengan tujuan dapat dilakukan penelitian dengan cara kepustakaan, kedua metode analisis data, dan terakhir metode pemaparan hasil analisis. Kemudian hasil analisisnya dituangkan dalam bentuk tulisan, adapun metode yang dilakukan oleh penulis adalah metode perbandingan antara Syaikh al-Asymuni dan al-Makkudi. Setelah peneletian tersebut dilakukan, penulis menemukan beberapa alasan dari perbedaan keduannya. Dalam hal ini Ni’ma dan Bi’sa dikatakan kalimah fiil karena menurut Syaikh al-Makkudi ni’ma dan bi’sa bisa merofa’kan kalimah setelahnya seperti lafat, " نعم عقبي الكرما" dan disisi lain al_Makkudi tidak memaparkan tentang keisimannya, sedangkan menurut Syikh al-Asymuni ni’ma dan bi’sa berupa isim dan fiil, dengan alasan ni’ma dan bi’sa dapat dimasuki tanda kalimat fiil dan isim. Contohnya: بنعم طيرٍ وشباب فاخرٍ " ." نعم السير وبئس العير"، Dalam pembahasan ini Syaikh al-Asymuni lebih detail penjelasannya, karena contoh-contoh yang dijelaskan diambil dari banyak literasi Bahasa Arab. %Z Pembimbing : Drs. Musthofa, M.A.