@mastersthesis{digilib46403, month = {August}, title = {Sakralitas Pengamalan Dal{\=a}?ilul Khair{\=a}t di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM: 18205010071 Elia Malikhaturrahmah}, year = {2021}, note = {Dr. Dian Nur Anna}, keywords = {Dal{\=a}?ilul Khair{\=a}t, Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Sakral}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/46403/}, abstract = {Dal{\=a}?ilul Khair{\=a}t merupakan ekspresi keagamaan yang dilakukan para santri Pondok Pesantren Sunan Pandanaran untuk menunjukkan wujud kehambaanya kepada Allah swt. Amalan Dal{\=a}?ilul Khair{\=a}t merupakan amalan yang membimbing pengamalnya mencapai derajat kebaikan dengan membaca shalawat Nabi. Pada pelaksanaanya, para pengamal Dal{\=a}?ilul Khair{\=a}t mengalami tingkat emosi yang berbeda dari biasanya. Secara tidak sadar emosi para pengamal menggerakkan kecintaan pada Allah dan Rasulullah dan memisahkan para pengamal dari hal-hal yang mengandung keduniawian. Para pengamal mengalami dampak dan pengalaman keagamaan yang luar biasa berkat amalan Dal{\=a}?ilul Khair{\=a}t. Hal ini membuat peneliti tertarik untuk mengkaji lebih jauh tentang pengalaman keagamaan dan perjumpaan dengan yang sakral para pengamal Dal{\=a}?ilul Khair{\=a}t. Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan bersifat kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data yang diperlukan berupa data primer dan sekunder yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, serta dokumentasi dengan informan dan dari buku-buku yang mendukung proses penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis, data yang diperoleh dari wawancara diolah dengan teori sakral dan profan Mircea Eliade. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengamalan Dal{\=a}?ilul Khair{\=a}t di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran dilakukan dengan mengamalkan Dal{\=a}?ilul Khair{\=a}t satu khizib setiap harinya. Meskipun demikian ada juga yang mengamalkan Dal{\=a}?ilul Khair{\=a}t dengan mengkhatamkannya setiap hari bahkan ada pula yang mengkhatamkan Dal{\=a}?ilul Khair{\=a}t dalam sekali duduk, tergantung pribadi pengamalnya. Pengalaman keagamaan yang dialami oleh para pengamal Dal{\=a}?ilul Khair{\=a}t disebut juga pengalaman yang sakral. Yang sakral menunjukkan esktistensinya lewat Dal{\=a}?ilul Khair{\=a}t, atau bisa disebut dengan hierofani. Proses mengalirnya yang supernatural pada yang natural disebut dengan dialektika yang sakral. Dalam perjumpaan dengan yang sakral, hal-hal di luar nalar bisa saja bertemu. Imajinasi religius melihat hal-hal yang profan sebagai yang sakral, yang natural menjadi supernatural. Berdasarkan hasil penelitian ini banyak pengamal Dal{\=a}?ilul Khair{\=a}t yang mengalami keajaiban setelah mengamalkan Dal{\=a}?ilul Khair{\=a}t atau dalam bahasa Eliade disebut berjumpa dengan yang sakral. yang sakral menunjukkan esksistensinya lewat Dal{\=a}?ilul Khair{\=a}t, setelah pengamal mengamalkan Dal{\=a}?ilul Khair{\=a}t dia merasa dimudahkan dalam segala urusannya, ada yang dimudahkan dalam proses penulisan skripsi, disembuhkan sakitnya, ada pula yang mengalami pengalaman mistis.} }