@phdthesis{digilib46409,
           month = {March},
           title = {REGULASI EMOSI MELALUI ART THERAPY PADA ANAK YANG MEMBUTUHKAN PERLINDUNGAN KHUSUS DI BALAI REHABILITASI SOSIAL ANAK YANG MEMBUTUHKAN PERLINDUNGAN KHUSUS (BRSAMPK) ALYATAMA JAMBI},
          school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA},
          author = {NIM.: 17102020070 Nurul Miftahatul Ulumiyah},
            year = {2021},
            note = {Pembimbing : A. Said Hasan Basri, S.Psi., M.Si},
        keywords = {regulasi emosi, art therapy, ampk},
             url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/46409/},
        abstract = {AMPK tentunya juga memiliki masalah, salah satunya adalah kesulitan dalam mengendalikan emosinya. Beberapa anak yang mengalami permasalahan tersebut merupakan anak yang memiliki latar belakang dengan permasalahan yang berbeda-beda, salah satunya adalah anak yang menjadi korban kekerasan seksual. Anak tersebut terlalu memendam amarah atas perlakuan yang dialaminya, sehingga mudah tersinggung dan melampiaskan ke teman-temannya. Selain itu, ada anak yang terlihat sedih dan suka melamun akibat trauma yang dialaminya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka diperlukan upaya untuk mengendalikan emosi, salah satunya dengan art therapy. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses regulasi emosi melalui art therapy pada anak yang membutuhkan perlindungan khusus di BRSAMPK Alyatama Jambi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dua anak dan dua pekerja sosial dilibatkan sebagai subjek yang diambil secara purposive sampling. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi dengan uji keabsahan menggunakan triangulasi teknik. Adapun analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 5 proses regulasi emosi melalui art therapy pada anak yang membutuhkan perlindungan khusus di BRSAMPK Alyatama Jambi, yaitu pemilihan situasi, modifikasi situasi, penyebaran perhatian, perubahan kognitif dan perubahan respon}
}