eprintid: 46437 rev_number: 10 eprint_status: archive userid: 12259 dir: disk0/00/04/64/37 datestamp: 2021-11-08 04:26:34 lastmod: 2021-11-08 04:26:34 status_changed: 2021-11-08 04:26:34 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: INTAN PURNAMA, NIM. 17105010058 title: KRITIK AGAMA SIGMUND FREUD TERHADAP KEKERASAN DALAM BERAGAMA (Kajian Filosofis Studi Kasus Bom Bunuh Diri Keluarga Muslim di Surabaya) ispublished: pub subjects: A divisions: aqfi full_text_status: restricted keywords: Sigmund Freud, Kritik Agama, Neurosis Keagamaan, Perilaku Irasional, Kekerasan Mengatasnamakan Agama note: Novian Widiadharma, S.Fil., M.Hum abstract: Kajian ini mendeskripsikan Kritik Agama dari Sigmund Freud dalam melihat isu keagamaan di Indonesia saat ini, khususnya pada kekerasan yang mengatasnamakan agama. Pengkajian terhadap kritik agama membantu penulis dalam melihat bentuk ilusi dalam suatu keyakinan terhadap sesuatu, misalnya pada pelaku dan kelompok pelaku yang lekat pada tindakan ekstrimisme mengatasnamakan Islam. Pertanyaan penelitian yang diajukan adalah bagaimana kritik agama Freud? Serta bagaimana relevansi antara kritik agama Freud dengan kekerasan yang mengatasnamakan agama yang ada di Indonesia, khususnya pada bom bunuh diri oleh seorang muslim? Kajian ini merupakan penelitian filosofis menggunakan metode kualitatif dengan sumber primer berupa karya-karya Freud yang memuat kritik agamanya, terutama Masa Depan Sebuah Ilusi (1927). Penulis menggunakan artikel berita sebagai sumber data terkait isu-isu kekerasan beragama di Indonesia, terutama bom bunuh diri di Surabaya tahun 2018 lalu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasar pada kritik agama Sigmund Freud, yakni pandangan Freud terhadap agama sebuah ilusi dan neurosis pada diri manusia merupakan pandangannya terkait adanya kesamaan pola antara pasien-pasien neurotis (penderita neurotis) dengan perilaku orang beragama. Adapun itu, keduanya berasosiasi dengan represi terhadap alam bawah sadar. Serta, keduanya menekankan bentuk seremonial dalam melakukan sesuatu dan merasa bersalah apabila tidak melakukan hal tersebut dengan sempurna. Kemudian, pada fenomena kekerasan beragama khususnya bom bunuh diri di Surabaya, ditemukan pola serupa sebagaimana dalam pandagan Freud. Yakni, apabila pada perilaku orang beragama dalam pandangan Freud berasosiadi dengan represi „ego‟ berupa represi terhadap ambivalensi emosi anak dengan sang bapak. Maka, pada pelaku bom bunuh diri ialah tampak berasosiasi dengan represi „ego‟ berupa represi emosi-emosi dari pengalama traumatis yang dialami pelaku. Sehingga, tindakan penyerangan bom bunuh diri di Surabaya merupakan perilaku irasional dalam pandangan Freud, sebab ia adalah perwujudan dari tekanan-tekakan yang tidak lagi mampu di tampung alam bawah sadar dan muncul ke permukaan dengan reaksi yang berlebihan sebagaiman yang tampak pada pelaku tersebut. date: 2021-05-30 date_type: published pages: 99 institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: FAKULTAS USHULUDDIN thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: INTAN PURNAMA, NIM. 17105010058 (2021) KRITIK AGAMA SIGMUND FREUD TERHADAP KEKERASAN DALAM BERAGAMA (Kajian Filosofis Studi Kasus Bom Bunuh Diri Keluarga Muslim di Surabaya). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/46437/1/17105010058_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/46437/2/17105010058_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf