%0 Thesis %9 Skripsi %A Nabila Ayu Ningrum, NIM. 17105010077 %B FAKULTAS USHULUDDIN %D 2021 %F digilib:46439 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Tasawuf, Hidup Minimalis, Zuhud, Qona’ah %P 122 %T PARALELITAS NILAI-NILAI TASAWUF DALAM BUKU GOODBYE, THING: HIDUP MINIMALIS ALA ORANG JEPANG KARYA FUMIO SASAKI DAN RELEVANSINYA DENGAN KEHIDUPAN MODERN %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/46439/ %X Dewasa ini budaya menumpuk dan memperbanyak kepemilikan materi semakin menjadi budaya yang menjamur di kalangan masyarakat. Membeli banyak barang tanpa mempertimbangkan fungsi dan tujuan sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia modern. Hidup dengan banyak barang ternyata tidak melulu mendukung maksimalnya kegiatan yang lebih esensial bagi manusia. Hal ini disebabkan karena manusia memiliki dimensi esoterik yang tidak cukup dipenuhi dengan banyaknya materi. Statemen ini tentu mengingatkan kembali tentang pentingnya nutrisi rohani bagi setiap manusia. Dalam Islam wilayah yang berkaitan dengan hal tersebut adalah tasawuf. Fumio Sasaki dalam bukunya Goodbye, Thing: Hidup Minimalis ala Orang Jepang membahas tentang konsep hidup yang nampaknya relevan dengan problem permasalahan di atas, oleh sebab itu penelitian ini akan mengkaji paralelitasnya dengan nilai-nilai tasawuf yang terdapat di dalamnya dan relevansinya dengan kehidupan modern. Penelitian ini memiliki dua rumusan masalah, yaitu bagaimana nilai-nilai tasawuf dalam buku Goodbye, Thing: Hidup Minimalis Ala Orang Jepang?; bagaimana nilai-nilai tasawuf dalam buku Goodbye, Thing: Hidup Minimalis Ala Orang Jepang karya Fumio Sasaki terhadap kehidupan modern? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah pertama, mengetahui latar belakang penulisan buku Goodbye, Thing; Hidup Minimalis ala Orang Jepang karya Fumio Sasaki dan nilai-nilai tasawuf di dalamnya. Kedua, Mengetahui relevansi nilai-nilai tasawuf dalam hidup minimalis yang terdapat pada buku Goodbye, Thing; Hidup Minimalis ala Orang Jepang karya Fumio Sasaki terhadap kehidupan modern. Dalam mengolah data menggunakan dua metode. Pertama, metode interpretasi, yang digunakan untuk memahami teks. Kedua, Metode analisis konten (analysis content), yang pengaplikasiannya menerapkan dua cara analisis: deskriptif dan eksplanatori. penelitian ini menemukan beberapa paralelitas dengan nilai tasawuf dalam buku karya Fumio Sasaki tersebut, di antaranya nilai zuhud dan nilai qona’ah. Kunci utma dalam gagasan Fumio Sasaki yang memiliki titik temu dengan nilai zuhud adalah tidak mencintai dan mengumpulkan harta benda secara berlebihan. Adapun menghindari ketamakan dan mengurangi pengeluaran dalam belanja menjadi benang merah gagasannya dengan nilai qonaah. Tulisan ini juga menemukan adanya urgensi dan relevansi nilai-nilai tasawuf dalam buku Fumio Sasaki di kehidupan modern, di antaranya; seseorang akan lebih memiliki waktu untuk mengembangkan diri apabila mampu menjaga jarak dengan kemelut materi dewasa ini, seseorang akan menjadi autentik dengan lebih menjalankan hidup sebagai manusia berakal dan makhluk sosial, bukan menghabiskan waktu dengan hal yang berbau material %Z Ali Usman, S. Fil, M. Ag