@phdthesis{digilib46451, month = {June}, title = {Pergeseran Makna Dalam Acara Tradisi Panjang Jimat (Studi Tentang Masyarakat di Kelurahan Kesepuhan Kecamatan Lemahwungkuk Kota Cirebon)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 17105020032 RIZQI AULIA FITRIANI}, year = {2021}, note = {Drs.Rahmat Fajri, M.Ag.}, keywords = {Pergeseran, Makna, Tradisi, Masyarakat.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/46451/}, abstract = {Cirebon merupakan salah satu kota yang terdapat Keraton di dalamnya, sehingga masih terdapat banyak budaya dan Tradisi yang masih dijunjung tinggi dan dipercayai oleh masyarakat sekitar. Salah satu budaya dan Tradisi yang masih dipercayai oleh masyarakat di Kelurahan Kasepuhan adalah Perayaan Acara Tradisi Panjang Jimat di Keraton Kasepuhan yang masih dilaksanakan setiap tahunnya. Akan tetapi, dalam hal ini tampaknya telah terjadi pergeseran dalam memaknai kesakralan yang terkandung dalam acara Tradisi Panjang Jimat yang diakibatkan oleh perkembangan zaman. Masyarakat terdahulu mempercayai, bahwa di dalam acara Tradisi Panjang Jimat mengandung nilai-nilai kesakralan. Sedangkan masyarakat saat ini hanya menganggap acara Tradisi Panjang Jimat hanya sebagai warisan budaya dari para leluhur saja. Karena, dalam kenyataannya masyarakat saat ini mendatangi acara perayaan Tradisi Panjang Jimat hanya sebagai ajang bertamasya dan eksis di media sosial saja. Penelitian ini adalah merupakan penelitian lapangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan Sosiologi Agama dengan teori dari Mircea Eliade tentang Sakral dan Profan. Hasil dari penelitian ini adalah: bahwasannya dalam hal pelaksanaan acara Tradisi Panjang Jimat khususnya dalam prosesi Tradisi, tidak terdapat perunahan artinya masih tetap seperti yang dulu. Hanya saja terdapat sedikit perubahan dimana sudah tidak terdapat perawan sunti yang mengabdikan dirinya ke Keraton. Akan tetapi, dalam skripsi ini dibahas tentang pergeseran dalam hal memaknai kesakralan. Masyarakat terdahulu menganggap Tradisi Panjang Jimat adalah sakral, sedangkan masyarakat saat ini menganggap Tradisi Panjang Jimat hanya sebagai Tradisi peninggalan para leluhur saja. Adanya fenomena tersebut disebabkan oleh berbagai faktor antara lain: Modernisasi, masuknya budaya baru, kurangnya edukasi mengenai pentingnya melestarikan budaya, dan kurangnya keterbukaan dari pihak Keraton dalam pelaksanaan acara Tradisi Panjang Jimat.} }