eprintid: 46474 rev_number: 10 eprint_status: archive userid: 12460 dir: disk0/00/04/64/74 datestamp: 2021-11-09 03:27:29 lastmod: 2021-11-09 03:27:29 status_changed: 2021-11-09 03:27:29 type: thesis metadata_visibility: show contact_email: muh.khabib@uin-suka.ac.id creators_name: Fahmi Alwi, NIM.: 17101010095 title: MA'NA KALIMATAI AL-WALIDAIN WA AL-ABAWAIN FI AL-QUR'AN AL-KARIM (DIRASAH TAHLILIAH DALALIAH LI BINT AL-SYATHI') ispublished: pub subjects: tata_sej divisions: jur_bsa full_text_status: restricted keywords: Al-Walidain, Al-Abawain, Al-Walid Wa Al-Walidah, Al-Ab Wa Al-Umm. note: Pembimbing :Drs. H. Jarot Wahyudi, S.H. M.A. abstract: Pada umumnya, kata al-walidain dan kata al-abawain dianggap sinonim, sehingga biasanya diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia hanya dengan satu makna, yakni “kedua orang tua”. Padahal dari lafalnya saja sudah berbeda, dan perbedaan lafal menuntut adanya perbedaan makna. Melihat masalah tersebut, penelitian ini berusaha menyingkap perbedaan yang ada di antara kedua kata di atas dengan mengajukan dua rumusan masalah. Pertama, tentang makna kata al-walidain dan al-abawain. Kedua, tentang perbedaan yang ada di antara keduanya. Untuk menjawab rumusan masalah di atas, penelitian ini menggunakan teori semantik yang diusung oleh Bintusy Syathi’ yang memiliki empat poin penting. Jadi, pertama-tama, ayat-ayat yang mengandung kata al-walidain dan al-abawain dikumpulkan. Kedua, ayat-ayat yang sudah dikumpulkan kemudian diurutkan berdasarkan kronologis pewahyuan. Ketiga, mencari makna bahasa dari kata alwalidain dan al-abawain, sehingga nantinya akan ditemukan konteksnya, baik umum maupun khusus. Keempat, menemukan semangat yang dikandung oleh setiap ayat, salah satunya dengan menampilkan pandangan beberapa ahli tafsir dan bahasa terkait ayat-ayat yang dikaji. Setelah melakukan penelitian, didapatkan hasil bahwa kata al-walidain digunakan oleh Alquran untuk menunjuk kedua orang tua dengan penekanan pada aspek biologis, yakni hubungan darah dan kekerabatan antara kedua orang tua dengan anaknya. Sedangkan kata al-abawain menunjuk kedua orang tua dengan penekanan pada aspek edukatif, yakni kepengasuhan, pemeliharaan, dan pendidikan yang didedikasikan oleh kedua orang tua bagi anaknya. Namun, Alquran juga menggunakan kata al-abawain dengan perlakuan khusus yang disertai dengan adanya indikasi. Sekali tempo Alquran menggunakan kata al-abawain untuk menunjuk dua orang laki-laki, yakni Nabi Ishaq dan Nabi Ibrahim. Di samping itu, kata al-abawain juga digunakan untuk menunjuk Nabi Adam dan istrinya, Hawa. Dengan demikian, dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kata al-walidain hanya digunakan untuk menunjuk orang tua kandung. Sementara, kata al-abawain dapat digunakan untuk menunjuk orang tua yang bukan kandung. date: 2021-08-12 date_type: published pages: 71 institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: Fahmi Alwi, NIM.: 17101010095 (2021) MA'NA KALIMATAI AL-WALIDAIN WA AL-ABAWAIN FI AL-QUR'AN AL-KARIM (DIRASAH TAHLILIAH DALALIAH LI BINT AL-SYATHI'). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/46474/1/17101010095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA1.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/46474/2/17101010095_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf