@mastersthesis{digilib46498, month = {August}, title = {DEHUMANISASI DALAM NOVEL HARBU AL-KALBI AS-SANIYAH KARYA IBRAHIM NASRALLAH (STUDI SEMIOTIKA ROLAND BARTHES)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM.: 18201010005 Afifah Laili Sofi Alif}, year = {2021}, note = {Pembimbing : Dr. Aning Ayu Kusumawati, S.Ag, M.Si}, keywords = {Semiotika, Roland Barthes, Dehumanisasi, Novel {\d H}arbu al-Kalbi a{\.s}-{\.S}aniyah, Ibrahim Nasrallah.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/46498/}, abstract = {Penelitian dengan judul Dehumanisasi dalam Novel {\d H}arbu al-Kalbi a{\.s}-{\.S}aniyah Karya Ibrahim Nasrallah bertujuan untuk mengetahui dehumanisasi dalam novel {\d H}arbu al-Kalbi a{\.s}-{\.S}aniyah Karya Ibrahim Nasrallah berdasarkan analisis semiotika Roland Barthes pada tataran denotasi, konotasi, dan mitos. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya fenomena dehumanisasi yang telah ada di sekitar masyarakat, berupa fenomena penolakan jenazah covid-19 di Indonesia di masa awal pandemi menyebar, serta kisah dalam novel dengan latar masa depan di tempat yang tidak diketahui keberadaannya, menceritakan gambaran terburuk manusia masa depan hingga mengarah pada fenomena dehumanisasi yang tersampaikan melalui makna tersirat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan teknik pengumpulan data yaitu dokumentasi. Adapun metode analisis adalah metode deskriptif analisis dengan mendeskripsikan fakta-fakta kemudian menganalisa objek materialnya dari kutipan-kutipan teks novel. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga puluh lima kutipan dengan pembagiannya menjadi dua kelompok yaitu perilaku dehumanisasi dan faktor penyebab dehumanisasi dalam novel dengan sub-bab sebagai berikut : Perilaku dehumanisasi yaitu: Tindakan Kekerasan, Hilangnya Sikap Empati, Menghina atau Merugikan Orang Lain. Adapun Faktor Penyebab Terjadinya Dehumanisasi yaitu: Dominasi Penguasa Terhadap Masyarakat dan Kecanggihan Teknologi. Mitos yang terdapat dalam novel {\d H}arbu al-Kalbi a{\.s}-{\.S}aniyah diantaranya, yaitu : 1) Bila tidak satu pemahaman, bukanlah bagian dirinya atau komunitas, 2) Solusi penyelesaian masalah dengan tindak kekerasan, 3) Keegoisan seseorang melibatkan urusan pekerjaan dengan urusan pribadi, 4) Validitas eksistensi seseorang berada pada perbedaan, 5) Seorang salinan ialah penjahat identitas, 6) Sebaik-baik tempat bagi pelaku perkelahian adalah kuburan, 7) Masalah manusia terselesaikan dengan jalan debat dan penyerangan terhadap lawannya, 8) Keinginan manusia berlandaskan nafsu belaka dan cenderung memaksa orang lain, 9) Manusia bila di posisi terpuruk tidak dapat membedakan mana benar dan salah.} }