%A NIM. 17105050074 Santia %O Dadi Nurhaedi S.A.g.M.Si %T STUDI HADIS-HADIS NABI DALAM BUKU “RATU BIDADARI SURGA” KARYA RAHMADANI DAN GINA %X Berkembangnya buku keagamann di Indonesia, menjadi daya tarik bagi pembaca dalam memahami ajaran islam, khususnya dalam hadis. Karena buku menjadi salah satu media yang banyak dimanfaatkan oleh sekian banyak orang untuk menyampaikan dakwah melalui tulisan. Buku dikategorikan media massa yang bertindak sebagai komunikator yang dapat menyampaiakan pesan-pesan yang ia inginkan dan harapkan mempengaruhi pembaca. Dalam kaitannya dengan buku Ratu Bidadari Surga karya Rahmadani dan Gina, merupakan novel yang khas pemuda hijrah. Buku ini mengulas tema-tema yang dekat dengan kehidupan perempuan seperti nasehat kepada muslimah secara keseharian baik dalam berpakaian, maupun dalam kehidupan lainnya. Yang mana penjelasan di dalamnya sebagian besar membahas karakteristik menjadi perempuan salehah yang didambakan surga. Gaya kepenulisan yang syarat akan unsur keislaman serta beberapa kisah yang diadaptasi dari kisah nyata membuat pembaca menggemari karyanya. Adapun topik utama di dalam buku adalah mengenai beberapa amalan yang dapat mengantarkan perempuan salehah menjadi penghuni surga. Dalam buku tersebut dimuat hadis-hadis yang jumlahnya kurang lebih 35 hadis dan dibagi dalam beberapa tema pembahasan terkait menjadi perempuan salehah calon penghuni surga. Tidak hanya hadis, namun juga ayat Al-Qur’an sebagai pelengkap. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui penggunaan dan pemahaman hadis-hadis yang digunakan oleh penulis buku Ratu Bidadari Surga. Adapun metode yang digunakan kualitatif dengan mengumpulkan data yang berasal dari buku, jurnal, artikel, internet, dan literatur lain yang berkaitan dengan kajian hadis di dalam buku. Penelitian ini juga menggunakan teori hermeneutika Hans-Georg Gadamer untuk menganalisa pemahaman hadis di dalam buku. Dalam proses penyusunan bukunya, Rahmadani dan Gina mengambil teks Al-Qur’an dan Hadis dari berbagai sumber media dan beberapa buku. Keduanya menggunakan sosial media sebagai acuan dalam penyusunan karena diakui memiliki keterbatasan dalam keilmuan hadis dan Al-Qur’an, juga lebih praktis dan mudah dicari. Setelah melakukan analisa, penelitian ini menghasilkan dua kesimpulan: Pertama, penulis buku menggunakan hadis-hadis di dalamnya sebagai legitimasi dalam setiap pernyataan serta dalam merumuskan hukum. Disisi lain, penyampaian hadis dengan cara mendialogkan argumentasi berbasis akal sehingga memberi kekuatan pengaruh terhadap pembaca karena mudah dicerna. Kedua, berdasarkan analisis hermeneutika Gadamer, pemahaman teks Al-Qur’an dan Hadis tergolong tekstualis. Hal ini dipengaruhi oleh latar belakang penulis yang memiliki keterbatasan dalam keilmuan agama. Dapat di tengarai dari konsep pemahaman Gadamer yang meniscayakan meleburnya latar belakang penafsir dalam dunia makna sehingga melahirkan pluralitas penafsiran. Sehingga , pesan yang terkandung dalam hadis-hadis yang di sematkan oleh penulis buku tidak seharusnya dimaknai secara literal saja. Meskipun ada unsur kebenaran dalam hasil penafsiran tersebut, namun pemahamannya tidak cukup hanya dengan tekstual saja %K Hadis, Penggunaan, Pemahaman, Hermeneutika %D 2021 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib46524