@phdthesis{digilib46992, month = {August}, title = {UJI EFEKTIVITAS Metarhizium rileyi TERHADAP ULAT GRAYAK (Spodoptera frugiperda) PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays) DI RUMAH KACA}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 17106040033 Astri Martha Sari}, year = {2021}, note = {Dr. Arifah Khusnuryani,S.Si., M.Si}, keywords = {Instar, Jagung, Metarhizium rileyi, Mortalitas, dan Ulat grayak (Spodoptera frugiperda)}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/46992/}, abstract = {Jagung merupakan bahan pangan pokok dan bahan baku industri. Salah satu kendala dalam memproduksi tanaman jagung adalah hama ulat grayak (Spodoptera frugiperda). Pengendalian ulat grayak (Spodotera frugiperda) pada jagung dapat dilakukan dengan menggunakan metode pengendalian terpadu dengan menggunakan fungi Metarhizium rileyi. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui umur biakan dan konsentrasi Metarhizium rileyi dalam mengurangi serangan ulat grayak (Spodoptera frugiperda) pada tanaman jagung, mengetahui umur instar Spodoptera frugiperda yang efektif diberikan Metarhizium rileyi, dan mengetahui perubahan morfologi Spodoptera frugiperda setelah diberikan perlakuan Metarhizium rileyi. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga faktor yaitu I= Instar, M= Konsentrasi, T= Lama biakan. Parameter yang diamati adalah jumlah spora, viabilitas spora, dan mortalitas larva Spodoptera frugiperda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerapatan dan viabilitas spora M. rileyi sesuai dengan Standart Nasional Indonesia. Penggaplikasian Metarhizium rileyi terhadap Spodoptera frugiperda berpengaruh nyata terhadap mortalitas larva. Lama biakan 7 dan 14 hari sudah memenuhi Standart Nasional Indonesia dengan melihat kerapatan yang lebih dari 10{$^6$} dan viabilitas lebih dari 60\%. Konsentrasi tertinggi dalam membunuh Spodoptera frugiperda adalah konsentrasi 10{$^-$}? dan konsentrasi paling rendah dalam membunuh Spodoptera frugiperda adalah konsentrasi 10{$^-$}{$^4$}. Metarhizium rileyi lebih cepat menginfeksi larva ulat grayak (Spodoptera frugiperda) pada instar 5 dan 6. Instar Spodoptera frugiperda yang paling lama terbunuh oleh Metarhizium rileyi adalah pada instar 1 dan 2. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Metarhizium rileyi umur biakan 14 hari dengan konsentrasi 10{$^-$}? mampu membunuh ulat grayak (Spodoptera frugiperda) pada tanaman jagung dengan mortalitas tertinggi. Metarhizium rileyi lebih cepat menginfeksi larva ulat grayak (Spodoptera frugiperda) pada instar 5 dan 6. Perubahan morfologi Spodoptera frugiperda setelah diberi perlakuan Metarhizium rileyi adalah aktivitas makan yang berkurang, penurunan motilitas, serta mengalami penebalan kulit, kulit menjadi keras, kaku, dan akhirnya mati. Larva yang terserang M. rileyi berubah warna menjadi hitam.} }