%A NIM.: 19200010044 Jamalul Muttaqin %O Pembimbing : Dr. Roma Ulinnuha, S.S., M. Hum %T KEBERAGAMAAN PEREMPUAN MADURA: URBAN SUFISME DALAM DAKWAH DIGITAL %X Potret keberagamaan perempuan Madura memiliki dimensi menarik yang khas dan unik. Terutama perempuan yang hidup di perkotaan, mereka banyak berjibaku dengan fenomena modernisasi yang mengarah kepada pergeseran tradisi populer yang lebih dikenal dengan sebutan masyarakat urban. Problematika perempuan berhadapan langsung dengan dua persoalan sekaligus, tantangan kultur baru dan tantangan teknologi sebagai media berdakwah. Masyarakat perempuan Madura dalam berdakwah di tengah menggeliatnya digitalisasi melahirkan spektrum kekuatan, perlawanan terhadap perspektif subordinasi-marginalisasi dan peran otoritas keagamaan. Menggunakan pendekatan urban sufisme aktivitas dakwah yang dilakukan perempuan Madura memunculkan satu karakteristik yang kokoh, egaliter, dan visioner. Tesis ini memiliki tujuan untuk mengangkat eksistensi perempuan Madura baik yang berkaitan dengan peran, dan kekuatan otoritas keagamaan, serta dedikasi perempuan. Berdasarkan latarbelakang tersebut, tesis ini ingin menfokuskan pada beberapa hal yang penting untuk diketahui tentang keberagamaan perempuan Madura, yaitu: (1) Bagaimana keberagamaan perempuan Madura? (2) Bagaimana model dakwah urban sufisme di era digital? Dan (3) Bagaimana eksistensi dakwah urban sufisme perempuan Madura? Membaca fenomena tersebut ada dua teori yang dipakai untuk mempermudah penelitian ini, pertama, menggunakan teori teori rasionalitas Max Weber dan; kedua, teori feminisme populer untuk menganalisis marginalisasi perempuan di media sosial. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah sosiologis-feminis dengan jenis-jenis rancangan penelitian naratif dan studi kasus. Metode pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi serta pembacaan terhadap fenomena digital yang dikembangkan oleh perempuan Madura. Hasil dari penelitian tesis ini memperoleh beberapa temuan penting; pertama, keberagamaan perempuan Madura mengalami pergeseran dari tradisionalis ke modernis, sebagai simbol perlawanan terhadap budaya oligarki-patriarkis, mitos, dan tradisi perjodohan, yang berkembang di masyarakat. Kedua, keberagamaan perempuan Madura adalah representasi dari pengembangan urban sufisme. Ketiga, dakwah urban sufisme perempuan Madura melahirkan ustadzah-ustadzah yang kompeten berdakwah di ruang publik dan media sosial, membentuk semacam kompĂ´lan yang didesain dengan pengajian kitab-kitab kuning, pembacaan tahlil, shalawatan, barzanji, serta sikap menentang terhadap tradisi yang memarginalkan perempuan. Menanamkan nilai-nilai cinta dan kasihsayang, semangat feminisme berupa aspiratif, liberatif, dan emansipatif di setiap dakwah urban sufisme perempuan Madura %K Keberagamaan, Perempuan Madura, Urban Sufisme, Dakwah Digital %D 2021 %I SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib47115