%0 Thesis %9 Skripsi %A Adra’ie, NIM.: 14540052 %B FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM %D 2021 %F digilib:47490 %I SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Mantan TKI Malaysia, Kemapanan Ekonomi, Konstruksi Sosial, Pola Hidup, Habitus, Kelas Soisal %P 104 %T HABITUS MANTAN TKI MALAYSIA (STUDI KONSTRUKSI PERUBAHAN KELAS SOSIAL MANTAN TKI MALAYSIA DI DESA AMBENDER KECAMATAN PEGANTENAN KABUPATEN PAMEKASAN) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47490/ %X Masyarakat Madura pada umumnya, dan masyarakat Desa Ambender pada khususnya, menjadi TKI Malaysia merupakan sumber penghasilan ekonomi masyarakata Desa Ambender yang mampu membangkitkan ambisi masyarakat yang lain untuk untuk ikut serta menjadi TKI ke Malaysia. Menjadi TKI Malaysia dipandang mampu memberikan perubahan dalam ekonomi, dari perubahan ekonomi tersebut kemudian membentuk nilai serta sebagai citra diri masyarakat. Menjadi TKI Malaysia dipandang sebagai orang yang sudah memiliki perbedaan di antara masyarakat yang belum pernah menjadi TKI. Perbedaan itu baik berupa citra diri, status sosial, identitas, dan Kelas Sosial. Dalam kehidupan sosial Masyarakat Desa, menjadi TKI Malaysia seperti sudah menjadi ajang pertarungan untuk mendapatkan berbagai kepentingan dan mendapatkan legitimasi masyarakat. Menjadi TKI Malaysia dilakukan oleh masayarakat kerana minimnya pendapatan ekonomi di Desa tempat mereka tinggal, Dengan menjadi TKI yang atas dasar peningkatan ekonomi tersebut mereka memiliki keinginan akan sesuatu kepentingan yang kemudian termanifestasi pada konstruksi sosial mereka dalam praktek sosial masyarakat yang secara terus menerus. Maka dari itu, peneliti dalam penelitian ini berusaha untuk mengkaji kelas sosial yang di bentuk atas dasar konstruksi sosial dan pola hidup atas dasar kemapanan ekonomi mantan TKI Malaysia setelah pulang kekampungnya. Peneliti dalam Penelitian ini mengambil bentuk penelitian yang bersifat kualitatif. Data yang di ambil dari sumber data primer dan sekunder. Teknik dalam pengambilan data perimer yaitu dengan cara melalui wawancara, observasi partisipasi dan dokumentasi serta interview secara detail dan mendalam. Dalam penelitian ini peneliti mengambil beberapa sumber sebagai informan, diantaranya 14 mantan TKI Malaysia, 5 Warga (Masyarakat Desa secara umum). Mantan TKI sebagai Objek utama dalam penelitian ini, dan wawancara juga dilakukan kepada perangkat Desa, diantaranya, carek desa (sekretaris Desa), oprator Desa, dan masyarakt umum sebagai tokoh yang memberikan legitimasi atau sebagai tokoh yang memberikan tanggapan atau pandangan soal masyarakat desa ambender yang sudah menjadi mantan TKI, pun demikian mengambil tekong sebagai orang yang menjadi fasilitator bagi mereka yang ingin berangkat ke malaysia sebagai TKI dan mantan carek untuk mengetahui informasi tentang dekripsi awal berangkatnya masyarakat Desa Ambeder ke Malaysia. dalam Observasi peneliti melakukan observasi secara langsung kelapangan. Teknik dalam pengambilan data sekunder yaitu berupa data lain lain yang sekiranya dapat mendukung terhadap penelitian ini dan dianggap relevan dengan tema di ambil oleh peneliti, seperti buku, jurnal dan lain lain. Sebagai pisau analisis peneliti dalam penelitian ini yaitu menggunakan Teori Habitus Pierre Bourdieu, dan perolehaan data dilapangan dikaji menggunakan kajian teknik deskriptif interpretatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang terjadi di masyarakat Desa Ambender, para mantan TKI Malaysia diberi peran dan memperoleh legitimasi masyarakat, misal dijadikan tokoh yang perlu di mintakan pertimbangan dalam pengambilan suatu keputusan terutama dalam permainan politik pragmatis, di jadikangambaran dalam pola hidup, memberikan lapangan pekerjaan bagi orang sebagai buruh bangunan, menciptakan lapangan pekerjaan, membantu meningkatkan ekonomi masyarakat dalam kehidupan sosialnya. Mantan TKI Malaysia juga membawa dampak perubahan yang sangat tampak atas dirinya dan juga masyarakat di desa Ambender, misal dalam perubahan ekonominya.tidak hanya itu mantan TKI Malaysia juga di pandang sebagai orang yang memiliki beragam modal, berupa modal sosial budaya, dan modal ekonomi, serta sebagai orang yang memiliki perbedaan yang yang mencolok di bandingkan dengan orang yang belum menjadi TKI. Para mantan TKI Malaysia memiliki kebebasan ruang yang semakin mempermudah mereka untuk masuk dalam ranah sosial, Dengan demikian, hampir seluruh masyarakat mempunyai ambisi untuk memperbaiki status sosial ekonomi mereka. Rasa ambisius itu kemudian membentuk habitus (kebiasaan) yang mendasar pada diri individu masyarakat %Z Pembimbing : Dr. Nurus Sa’adah, S.Psi., M.Si., Psi.