eprintid: 47492 rev_number: 10 eprint_status: archive userid: 12460 dir: disk0/00/04/74/92 datestamp: 2021-12-03 07:16:46 lastmod: 2021-12-03 07:16:46 status_changed: 2021-12-03 07:16:46 type: thesis metadata_visibility: show contact_email: muh.khabib@uin-suka.ac.id creators_name: Rafflesia Yasin, NIM.: 15530070 title: REINTERPRETASI PEMAHAMAN ATAS Q.S. ALNUR [24]:26) ispublished: pub subjects: iath divisions: aga_reso full_text_status: restricted keywords: Pendekatan Historis, Q.S. al-Nur [24]:26, Pasangan, Tafsir. note: Pembimbing : Dr. Afdawaiza M.Ag. abstract: Pasangan sering dikaitkan dengan jodoh. Dalam al-Qur’an tidak dijelaskan secara jelas terkait pasangan. Akan tetapi tidak berarti al-Qur’an tidak menyinggung terkait hal tersebut. Q.S. al-Nu>r [24]:26 menjadi salah satu ayat yang sering dikutip sebagai ayat tentang pasangan bahwa orang buruk untuk orang buruk dan orang baik untuk orang baik. Hal ini jika dipahami secara teks akan memberikan pengertian bahwa orang yang buruk tidak untuk orang yang baik dan sebaliknya orang baik tidak untuk orang yang buruk. Padahal kemungkinan ada kesempatan untuk merubah orang yang buruk untuk menjadi baik atau orang buruk tersebut ingin menjadi baik jika memiliki pasangan yang baik. Oleh karena itu, bagaimana pemahaman yang baik terhadap ayat tersebut? Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research). Dengan menggunakan Pendekatan historis diharapkan akan memberikan gambaran terhadap Q.S. al-Nu>r [24]:26 mulai dari periode klasik hingga modernkontemporer. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif-analitis yang bertujuan untuk mendeskripsikan data-data yang ditemukan. Kemudian dilakukan analisis agar mendapatkan maksud dari data-data tersebut. Dari pembahasan tersebut, didapatkan kesimpulan dalam memahami Q.S. al-Nu>r [24]:26 yaitu; pertama, perempuan buruk lebih pantas untuk laki-laki buruk dan laki-laki buruk lebih pantas untuk perempuan buruk, begitu juga sebaliknya perempuan baik lebih pantas untuk laki-laki baik dan laki-laki baik lebih pantas untuk perempuan baik. Kedua, ayat ini turun tidak hanya membebaskan ‘Aisyah dari perkataan buruk, tetapi juga membebaskan Nabi dari memiliki pasangan yang buruk karena perbuatan orang-orang munafik yang ingin menjelekkannya melalui ‘Aisyah. Jadi, orang buruk untuk orang buruk adalah para penuduh tersebut dan orang baik untuk orang baik yang dimaksud adalah Nabi dan ‘Aisyah. Ketiga, dalam konteks kekinian ayat ini dapat dipahami bahwa orang saleh boleh berpasangan dengan pelacur dengan tujuan beribadah dan memperbaiki akhlak pelacur tersebut. date: 2021-08-12 date_type: published pages: 98 institution: SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: Rafflesia Yasin, NIM.: 15530070 (2021) REINTERPRETASI PEMAHAMAN ATAS Q.S. ALNUR [24]:26). Skripsi thesis, SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47492/1/15530070_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47492/2/15530070_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf