@phdthesis{digilib47543, title = {PEMBINAAAN AGAMA TERHADAP REMAJA OLEH FORUM SILATURAHMI ANGKATAN MUDA MASJID WONOSARI DI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 01220495 Puji Rahayu}, year = {2005}, note = {Pembimbing : Drs. Abdullah, M.Si.}, keywords = {Pembinaaan Agama, Remaja Wonosari, Forum Silaturahmi Angkatan Muda Masjid,}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/47543/}, abstract = {Pembinaa agama oleh FORMASI terhadap remaja wonosari meliputi pengajian bulanan, pengajian PHBI. Dalam memahami betapa pentingnya pembinaan agama terhadap remaja cukup dapat dimengerti akan arti pentingnya mengikuti kegiatan keaga.maan. pelaksanaan pembinaan agama sudah cukup baik dan lancar walaupun vasilitas yang tersediu sungut terbatas. Dikatakan baik karena materi yaang disampaikan meliputi keseluruhan ajaran agama Islam yaitu tentang keimanan, hukum-hukum Islam serta akhlak dan juga ditambah dengan wawasan penceramah atau pembina yang cukup luas tidak hanya ilmu agama saja dan masalah metode penyampa1an masih terbatas dengan metode ceramah, diskusi, dan demonstrasi namun telah mendapat tanggapan yang positif terhadap remaja oleh Forum Silaturahmi Angkatan Muda Masji Wonosari yang merupakan obyek sasarannya. Pembinaan Latihan ceramah Pembinaan latihan ceramah terhadap remaJa oleh Formasi yang dilaksanakan setiap malam jum'at pertama dan ketiga, mulai pukul 19.30 - 21.00. Kegiatan tersebut mempunyai tujuan melatih orang banyak, disamping itu juga bertujuan untuk diterjunkan langsung menjadi seorang khotib jum'at di desa-desa. Materi yang diberikan diantaranya pengertian tentang ceramah, tata cara ceramah dan fungsi ceramah. Sedangkan metode yang digunakan metode ceramah dan metode demonstrasi. 3. Faktor pendukung dan penghambat pembinaan agama 1) Faktor pendukung yaitu: a. Adanya kerjasama yang baik antara pembina dengan yang dibina. b. Tumbuhnya kesadaran yang baik antara pembina, remaja terhadap tanggung jawabnya. 2) Faktor penghambat yaitu: a. Kurangnya kompak terhadap remaJa dan pembinanya sehingga sering terjadi kesulitan dalam pembinaan agama. b. Terbatasnya dana c. Adanya kesibukan individu yang berbeda sehingga kadang-kadang menyulitkan mengkoordinasi dalam pelaksanaan pembinaan} }